Kisah Hidup RA, Pemuda Miskin Nan Taat Jajakan Seks Artis
Sabtu, 16 Mei 2015 - 06:19 WIB
Sumber :
- Bayu Adi Wicaksono
VIVA.co.id
- Sebuah kamar dengan tembok berwarna merah tua terlihat kosong tak berpenghuni.
Kamar nomor 1 A di Blok 6, rumah susun Petamburan, Jakarta Pusat itu merupakan salah satu kamar yang secara tak langsung menjadi saksi perjalanan hidup seorang pria bernama Robbie Abbas alias RA.
Kamar itu tak lagi ditempati setelah sang penghuni resmi mendekam di ruang tahanan Polres Jakarta Selatan.
RA menjadi pesakitan karena harus menyandang status sebagai tersangka mucikari prostitusi kelas kakap.
Ia ditetapkan sebagai tersangka pasca tertangkap tangan tengah diduga menjual tubuh seorang artis berinisial AA di salah satu kamar di hotel berbintang lima di Jakarta Selatan.
RA tak dapat berkutik, uang sebesar Rp45 juta sudah berada di tangan, dan artis AA sudah berada di kamar hotel untuk melayani seorang pria yang memesan jasa seks sesaat.
RA dan artis AA tak pernah menyangka, pria hidung belang itu ternyata adalah seorang anggota polisi yang tengah melakukan penyamaran guna mengungkap praktik prostitusi bernilai ratusan juta itu.
Selanjutnya... Doyan Ngutang...
Doyan Ngutang
Nama RA begitu sangat terkenal sejak ia ditangkap bersama artis AA. Tak hanya di ibu kota Jakarta. Bahkan, di pelosok nusantara inisial AA bak sebuah fenomena langka yang mencuat di tengah maraknya praktik prostitusi.
Mungkin, sebagian besar masyarakat mengira, sebagai mucikari kelas atas, RA selama ini menjalani hidup bahagia dalam harta yang melimpah dari hasil menjajakan tubuh-tubuh seksi 200 wanita koleksinya.
Namun, semua itu bertolak belakang dari kenyataannya. Ternyata selama ini, RA hanya hidup sebagai pemuda ramah yang 'doyan' ngutang.
Selama menghuni Rusun Petamburan, mungkin sudah tak terhitung lagi sudah berapa banyak penghuni dan juga pedagang di rusun itu yang merelakan makanan, jasa dan uang mereka dipinjam RA.
"Dia doyan ngutang, sama tukang ojek ngutang, makan ngutang, sama
laundry
ngutang, masa iya dia banyak duit seperti yang diberitakan?" ujar Yakub, Ketua RW 11 Rusun Petamburan.
Memang, tak semua orang bakal menyangka bahwa kehidupan RA seperti yang diceritakan Yakub.
Karena, dalam pemeriksaan penyidik Polres Jakarta Selatan, RA diketahui mendapatkan fee sebesar 30 persen dari setiap nilai transaksi seks para wanita koleksinya.
"Tarif untuk satu kali transaksi short time Rp.80 juta hingga Rp.200 juta," kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat sehari pasca tertangkapnya RA.
Selanjutnya... Rajin Ibadah dan Ramah...
Rajin Ibadah dan Ramah
Dua tahun menjalani praktik pemucikaran, tak selamanya kehidupan RA dihiasi perbuatan yang bergelimang dosa.
Baca Juga :
Selama ini, RA justru dikenal sebagai pemuda yang taat beribadah dan rajin beramal.
"Dia setiap Jumat pasti keluar rumah, salat ke masjid," ujar Lastri, kerabat RA kepada VIVA.co.id , Jumat 15 Mei 2015.
RA juga dikenal sosok yang dermawan, suka memberi sumbangan ke panti asuhan. Di kalangan tetangga, RA akrab dengan warga Rusun, sering bergaul dan bermain dengan anak-anak.
Penghuni rusun pun terkejut tatkala tiba-tiba saja polisi menyatakan RA adalah orang yang telah menjajakan 200 wanita koleksinya kepada pejabat dan pengusaha kaya raya hingga ke Singapura dan Amerika.
Penghuni rusun dan kerabat RA hanya mengetahui, RA bekerja sebagai make up artis alias tukang rias artis dan model di sebuah majalah dewasa.
"RA itu temannya sama model majalah, model-model yang seksi, kan belum tentu model itu artis" ujar Suli, salah satu tetangga RA di Rusun Petamburan.
Tapi apa daya, penyidik kepolisian sangat tidak mungkin mengarang cerita tentang jaringan prostitusi artis yang ditekuni RA selama ini.
Karena, penyidik memiliki bukti-bukti yang kuat untuk menyatakan pria soleh itu sebagai tersangka penjaja seks selebriti.