Tolak Gabung TransJakarta, APTB Bogor Dilarang Masuk Jakarta

Sumber :
  • Antara/ Wahyu Putro

VIVA.co.id - Jika opsi pelarangan bagi moda transportasi angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) diberlakukan, seluruh bus APTB yang berasal dari Bogor menuju Jakarta hanya akan diperbolehkan beroperasi hingga halte busway Cawang, UKI.

Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Emanuel Kristanto mengatakan, hal itu diberlakukan agar para penumpang yang sebelumnya biasa menggunakan moda transportasi itu tidak perlu melanjutkan perjalanannya terlalu jauh dengan menggunakan bus TransJakarta usai ia turun dari bus APTB.

"Kami mencoba memberikan alternatif seperti itu," ujar Emanuel kepada VIVA.co.id, Selasa 5 Mei 2015.

Selama ini, APTB memiliki delapan jalur yang menghubungkan antara Kota Bogor dan Kota Jakarta.

Delapan jalur itu adalah Bogor - Rawamangun, Bogor - Blok M, Bogor
- Tanah Abang, Bogor - Tanjung Priok, Bogor/Ciawi - Grogol, Bogor/Bubulak - Grogol, Bogor - Senen, dan Bogor - Cililitan.

Rencana pelarangan bus APTB untuk memasuki Jakarta sendiri, akan diberlakukan jika operator-operator APTB tetap pada pendiriannya untuk tidak bergabung dengan PT. Transportasi Jakarta.

Selain Kota Bogor, moda transportasi APTB, yang telah beroperasi sejak tahun 2012 juga melayani rute-rute yang menghubungkan antara Kota Jakarta dengan Kota Depok, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, serta Kota Bekasi.

Emanuel mengatakan, Dishubtrans DKI akan terus melakukan pengkajian rute-rute alternatif yang akan dilalui oleh bus-bus APTB itu di jalur-jalur koridor lainnya agar perputaran baliknya saat kembali ke kota asalnya, tidak menyebabkan kemacetan.

Pengkajian itu sendiri, kata Emanuel, benar-benar dilakukan secara mendetail sebab rencana pelarangan bus-bus APTB itu untuk masuk ke Jakarta kemungkinan besar akan terjadi.

Pasalnya, seluruh operator bus APTB melalui DPD Organda DKI telah
menyampaikan surat yang menyatakan bahwa para operator itu tidak menerima opsi yang ditawarkan oleh Pemprov DKI untuk terus bisa beroperasi di jalanan Jakarta di bawah manajemen PT. Transportasi Jakarta.

"Kami sudah dapat surat dari Organda yang menyatakan bahwa mereka akhirnya memilih opsi untuk hanya beroperasi sampai di pinggiran Jakarta," ujar Emanuel.