Kuak Misteri Kematian Akseyna, UI Bentuk Tim Investigasi
Selasa, 28 April 2015 - 05:55 WIB
Sumber :
VIVA.co.id - Universitas Indonesia (UI) Depok telah membentuk tim investigasi khusus untuk mengungkap misteri penyebab kematian salah satu mahasiswanya, Akseyna Ahad Dori.
Pejabat sementara (Pjs) Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Widjanarko menuturkan, tim investigasi yang dibentuk UI terdiri dari tim ahli dari Fakultas Kedokteran.
"Tim yang dibentuk UI akan mengumpulkan data seputar kematian korban," kata Budi.
Menurut Budi, tim investigasi UI sudah bekerja sejak pekan lalu, data-data dan bukti kematian akan dikumpulkan untuk nantinya digabungkan dengan data dan bukti yang telah ditemukan kepolisian.
"Jadi nanti hasil investigasi dari tim yang dibentuk UI akan digabungkan dengan hasil dari dokter forensik," ujar Budi, Senin 27 April 2015.
Sementara itu, hasil penyelidikan tim dokter forensik di RS Polri Kramatjati menyatakan, bahwa Akseyna tewas akibat tenggelam.
Hal ini tersebut disimpulkan karena ditemukan air dan pasir di paru-paru Akseyna. Artinya dia masih hidup saat tenggelam.
Akan tetapi dokter tak bisa menentukan apakah Akseyna pingsan atau sadar saat tenggelam. Sementara itu, dokter juga menemukan ada jejak benturan di dada, leher dan beberapa bagian tubuh lain Akseyna. Tapi menurut hasil pemeriksaan, benturan itu bukan penyebab kematian Akseyna.
Sampai saat ini, sejak jenazah Akseyna ditemukan tenggelam di Danau Kenangan UI pada Kamis 26 Maret 2015, polisi masih bingung menentukan sebab kematian Akseyna.
Satu bukti lagi yang diperiksa adalah tanda tangan Akseyna dalam surat wasiatnya, polisi belum memecahkan 100 persen alibi dibalik surat wasiat Akseyna. Tulisan di surat wasiat itu diduga tulisan asli Akseyna.
Namun, tanda tangan di surat wasiat masih dianalisa mengenai keasliannya.
Baca Juga :
Pejabat sementara (Pjs) Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Widjanarko menuturkan, tim investigasi yang dibentuk UI terdiri dari tim ahli dari Fakultas Kedokteran.
"Tim yang dibentuk UI akan mengumpulkan data seputar kematian korban," kata Budi.
Menurut Budi, tim investigasi UI sudah bekerja sejak pekan lalu, data-data dan bukti kematian akan dikumpulkan untuk nantinya digabungkan dengan data dan bukti yang telah ditemukan kepolisian.
"Jadi nanti hasil investigasi dari tim yang dibentuk UI akan digabungkan dengan hasil dari dokter forensik," ujar Budi, Senin 27 April 2015.
Sementara itu, hasil penyelidikan tim dokter forensik di RS Polri Kramatjati menyatakan, bahwa Akseyna tewas akibat tenggelam.
Hal ini tersebut disimpulkan karena ditemukan air dan pasir di paru-paru Akseyna. Artinya dia masih hidup saat tenggelam.
Akan tetapi dokter tak bisa menentukan apakah Akseyna pingsan atau sadar saat tenggelam. Sementara itu, dokter juga menemukan ada jejak benturan di dada, leher dan beberapa bagian tubuh lain Akseyna. Tapi menurut hasil pemeriksaan, benturan itu bukan penyebab kematian Akseyna.
Sampai saat ini, sejak jenazah Akseyna ditemukan tenggelam di Danau Kenangan UI pada Kamis 26 Maret 2015, polisi masih bingung menentukan sebab kematian Akseyna.
Satu bukti lagi yang diperiksa adalah tanda tangan Akseyna dalam surat wasiatnya, polisi belum memecahkan 100 persen alibi dibalik surat wasiat Akseyna. Tulisan di surat wasiat itu diduga tulisan asli Akseyna.
Namun, tanda tangan di surat wasiat masih dianalisa mengenai keasliannya.