Kegusaran Ahok di Perkampungan Betawi Setu Babakan

Ahok di Balai Betawi
Sumber :
  • VIVA / Foe Peace
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memperlihatkan kegusarannya saat meninjau pembangunan Balai Betawi, Setu babakan, Jakarta Selatan, Minggu 19 April 2015.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menyebut, terlalu banyak hal yang tidak diperhatikan. "Terlalu banyak pembiaran. Harusnya kalau pembangunan rumah budaya ini diisi. Tidak boleh otaknya hanya proyek," ujar Ahok, sapaan Basuki.

Ahok menyesalkan pembangunan Balai Betawai yang membutuhkan biaya besar, namun banyak kerusakan ditemukan pada bangunan yang belum rampung, seperti atap dan kolam yang bocor, rumput tidak dirawat.


"Untuk pembangunan ini sudah habis Rp113 miliar. Ini kan banyak, masa masih ada seng-seng berserakan, itu kolam kayaknya bocor kan rusak. Rumputnya masa tinggi-tinggi, padahal katanya ada 30 orang yang dipekerjakan," tuturnya.


Dia mengatakan jika balai itu tidak bisa dikelola, maka lebih baik izinkan pedagang untuk berjualan masakan Betawi di situ, agar tempat menjadi ramai dan berdampak positif.


"Pasti laku kalau ini diisi dengan budaya Betawi dan jualan masakan Betawi. Namanya Jakarta, coba bayangkan. Kalau bule datang kan menambah pendapatan. Tapi dilatih para pedagangnya," kata Ahok.


Besarnya biaya pembangunan tapi kualitas yang buruk, serta lambatnya pengerjaan, memunculkan dugaan adanya permainan. "Pasti ada main dalam pembangunan ini," ujar Ahok.


"Saya mau panggil mereka-mereka yang bertanggung jawab terkait pembangunan balai ini. Jangan mengatasnamakan Betawi dalam pembangunan balai ini, kalau korupsi yah kita sikat," dia menambahkan.


Ahok mengatakan bakal mengupayakan kerjasama untuk memperbaiki Balai Betawi dengan dana CSR. (ase)