Misteri Lirikan Mata Lukisan Laksamana Malahayati (I)

Laksamana Keumalahayati
Sumber :
  • Doddy S
VIVA.co.id - Di ujung Utara Ibu Kota Jakarta, tepatnya pada kawasan kuno pelabuhan Sunda Kelapa, berdirilah Museum Maritim (Museum Bahari) yang memamerkan berbagai benda peninggalan VOC Belanda pada zaman dahulu.

Benda peninggalan VOC dalam bentuk model atau replika kecil seperti foto, lukisan serta berbagai model perahu tradisional, perahu asli, alat navigasi, kepelabuhan serta benda lainnya yang berhubungan dengan kebaharian Indonesia.

Museum Bahari merupakan bagian dari 'Westzijdsche Pakhuizen' atau 'Beberapa Gudang di Tepi atau Tebing Barat.' Di sini VOC menyimpan banyak sekali persediaan pala dan lada. Selain itu, kopi, teh, dan kain disimpan di sini sebelum dikirimkan ke berbagai bandar atau pelabuhan di Asia dan Eropa.

Antara beberapa gudang dan tembok kota di depan musium, kongsi dagang ini menyimpan suplai tembaga dan timah.

Beberapa jenis logam berharga ini dilindungi dari hujan oleh semacam balkon dari kayu yang terpasang pada bagian depan gudang-gudang tersebut.

Balkon yang lebar ini juga dipakai oleh para penjaga yang berpatroli, karena jalur di tembok kota di depannya agak sempit. Bekas gudang ini sudah ada sejak tahun 1652, tapi diubah dan diperbesar beberapa kali hingga tahun 1759.

Balkon ini dihubungkan dengan lantai dua gudang-gudang yang menghadap bagian kota atau bandar yang berbatas dengan laut, tapi sudah lama lenyap sejak pembongkarannya.

Beberapa gancu besi besar yang dulu menyangga balkon ini masih dapat dilihat.

Tembok kota yang tersisa di depan Museum Bahari terus sampai ke Benteng Zeeburg dan sedikit lagi ke arah barat itu saja yang tertinggal dari tembok yang dulu mengelilingi Batavia selama abad ke-17 dan 18.

Hanya Benteng Zeeburg dan Culemborg tersisa dari dua puluh tiga benteng dari masa itu.

Museum Bahari suatu kali digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar acara reality show Scarry Job. Pada acara televisi itu digambarkan museum penuh hantu gentayangan.

Maka, Museum Bahari pun ramai dikunjungi orang, bukan karena koleksi sejarahnya, melainkan karena mereka ingin melihat sang hantu.

Salah satu objek yang paling diminati pengunjung adalah lukisan Laksamana Malahayati di lantai dua. Konon, katanya, bagian matanya bisa melirik.

"Dari biasanya cuma 30 pengunjung per hari, melonjak jadi 200 pengunjung per hari. Saya sampai capek mengantar tamu ke atas melihat lukisan itu. Akhirnya lukisan itu saya sembunyikan saja," kata Sukma, penjaga Museum Bahari.

Bersambung ke Misteri Lirikan Mata Lukisan Laksamana Malahayati (II)

Doddy - Jakarta

 

![vivamore="Baca Juga :"]




[/vivamore]