Proyek LRT Jalan Terus meski Ditolak DPRD DKI
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVAcoid - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi tetap melanjutkan rencana pembangunan moda transportasi light rail transit (LRT/kereta rel ringan).
Pemprov sudah menunjuk dua perusahaan BUMD untuk mengerjakan desain dari proyek yang direncanakan akan menjadi salah satu pendukung guna membangun sistem transportasi yang terintegrasi di Ibu Kota.
"Kita tunjuk Pembangunan Jaya sama Jaya Konstruksi untuk membuat desainnya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 15 Januari 2015.
Kedua perusahaan itu, kata Ahok, telah menyelesaikan desain untuk tujuh rute dalam kota yang direncanakan. Dia belum bisa menargetkan kapan LRT bisa selesai dibangun dan beroperasi di Jakarta. Namun yang jelas, bila telah diselesaikan, LRT yang direncanakan terintegrasi dengan moda-moda transportasi lain ini akan membuat perjalanan antarwilayah di Jakarta bisa lebih mudah ditempuh.
"Nanti saya dari Pluit ke sini (Balai Kota) naik LRT kalau sudah selesai," ujarnya.
Wacana pembangunan LRT di Jakarta pertama kali mengemuka pada Juni 2014, saat pembangunan moda transportasi monorel di Jakarta mulai mengalami ketidakjelasan kelanjutan proyek.
DPRD DKI menolak penganggaran untuk pembangunan LRT dalam rapat Badan Anggaran pada Kamis, 18 Desember 2014. Dewan menilai, konsep integrasi moda transportasi itu belum jelas. Dewan juga mempertanyakan rincian mengenai amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), DED (detailed engineering design), dan PSO (public service obligation) dari pengoperasian LRT.
Ahok, yang bersikeras bahwa LRT merupakan salah satu moda transportasi yang efektif untuk dibangun di Jakarta, memilih mencari rekanan swasta agar pembangunan moda transportasi ini bisa terus berlanjut tanpa menggunakan APBD.
"Penolakan itu artinya kita akan tempuh kerja sama dengan swasta," kata Ahok. (ren)
Baca juga: