Ribuan Warga Kota Bekasi Terinfeksi Penyakit Kelamin
Sabtu, 22 Maret 2014 - 12:27 WIB
Sumber :
Baca Juga :
"Data itu terpantau dari hasil kunjungan pasien di RSUD Kota Bekasi dan puluhan puskesmas," ungkap Kepala Seksi Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK), Dinkes Kota Bekasi, dr Reni Amalia.
Menurut Reni, ribuan penderita IMS itu terus dipantau perkembangan kesehatannya. Mereka membutuhkan waktu untuk pengobatan, karena tidak cukup hanya satu kali kunjungan ke petugas medis.
Beberapa jenis penyakit IMS itu diantaranya syphilis (raja singa), gonorrhea (kencing nanah), klamidia, herpes simpleks, dan jengger ayam (condiloma akuminata).
Penderita biasanya mengalami gejala perih atau nyeri dan panas saat kencing, gatal di sekitar kelamin, keluar cairan berbeda dari biasanya dari kemaluan atau dubur, tumbuh kutil di sekitar kelamin, dan kantung pelir membengkak.
Jika dibiarkan tanpa pengobatan dan perubahan perilaku seksual, kata Reni, penderita IMS itu berpotensi juga akan terjangkit virus HIV. "Karena perilaku seksual yang tak terjaga, ujung-ujungnya nanti bisa kena HIV/AIDS juga," kata Reni.
Pada 2013 saja, tercatat sebanyak 401 warga Kota Bekasi yang sudah positif terjangkit virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini akan menyebabkan penurunan kekebalan tubuh bagi penderita yang terinfeksi.
Sementara jumlah penderita AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) pada 2013 tercatat 213 orang. AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul akibat turunnya kekebalan tubuh dalam melawan penyakit.
Catatan Dinkes Kota Bekasi, sejak 2004 lalu, terhitung sebanyak 4.213 kasus penyakit IMS, 2.762 kasus HIV, dan 902 kasus AIDS yang terdeteksi oleh petugas medis di RSUD dan belasan Puskesmas di Kota Bekasi.
Saat ini, layanan konseling dan pemeriksaan terkait HIV/AIDS dilakukan petugas medis di RSUD Kota Bekasi, RS Elisabeth, RS Ananda, serta 12 Puskesmas. Sedangkan layanan pengobatan HIV/AIDS hanya diberikan oleh RSUD Kota Bekasi, RS Elisabeth, dan RS Ananda.
Laporan: Makhsanuddin Kurniawan l tvOne