Proyek Kampung Deret di DKI Molor, Pembangunan Belum 50 Persen
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak lama menggenjot pembangunan kampung deret. Program yang digagas sejak awal 2013 itu dikerjakan untuk mengurangi kesan kumuh Ibukota.
Namun, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Jonathan Pasodung, mengatakan pengerjaan proyek itu meleset dari target karena hingga akhir tahun ini belum juga rampung.
"Pembangunan 26 kampung deret masih terus berlangsung, meski hingga kini pekerjaan itu belum rampung. Pembangunan saat ini belum sampai 50 persen," kata Jonathan, Senin 2 Desember 2013.
Menurutnya, pembangunan kampung deret terbagi menjadi dua tahap. Pertama, pembangunan sarana serta prasarana umum, seperti jalan, drainase, dan ruang terbuka hijau. Kedua, desain rumah-rumah warga yang direnovasi.
"Kalau pembangunan sarana prasarana umum, baru 15- 20 persen. Kalau bantuan sosial untuk renovasi rumah-rumah warga baru sekitar 40 persen," ujarnya.
Dia mengakui pembangunan kampung deret itu mendapat banyak kendala. Tidak sedikit warga yang menolaknya. "Kami terus lakukan pendekatan biar warga paham tujuan dari renovasi," ujarnya.
Sedangkan pembangunan sarana dan prasarana umum terkendala akses jalan yang sempit di tengah pemukiman. Kondisi ini membuat alat berat dan truk angkut sulit masuk.
"Target kami, pembangunan sarana dan prasarana selesai Desember 2013. Kalau renovasi rumah-rumah berjalan terus. Ada sebagian yang mesti sudah jadi, ada yang belum karena mekanisme. Kami mengandalkan bantuan sosial untuk anggaran pembangunan ini," ucap dia.
Dia menyebut ada 5.000 rumah di seluruh Jakarta yang akan dijadikan kampung deret. Adapun dananya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2013. (one)