Hidayat: Saya dan Jokowi Teman Lama
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews – Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut empat, Hidayat Nur Wahid, menyatakan kubunya belum menentukan sikap akan mendukung pasangan Jokowi-Ahok atau Foke-Nara pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang bakal dihelat 20 September 2012.
Hidayat-Didik sendiri hampir dipastikan tak lolos ke putaran kedua Pilkada DKI berdasarkan hasil quick count berbagai lembaga survei. Ini karena perolehan suara mereka yang hanya sekitar 11 persen, di bawah Jokowi-Ahok yang bertengger di posisi teratas dengan 43 persen lebih suara dan Foke-Nara yang meraih 33 persen lebih suara.
Berdasarkan hasil itu, PKS sebagai partai pendukung Hidayat-Didik pun mau-tak mau harus mengalihkan suaranya kepada Jokowi-Ahok atau Foke-Nara di putaran kedua Pilkada DKI. Hidayat mengakui, Jokowi mengajak dirinya menjalin kerja sama.
“Beliau secara terbuka ingin menjalin silaturahmi dan kebersamaan. Dalam politik tidak boleh bermusuhan. Saya dan Jokowi juga teman lama di Solo,” kata Hidayat di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 13 Juli 2012. Hidayat adalah cagub DKI pertama yang ditemui Jokowi usai menemani Ketua Umum PDIP memberikan suaranya.
Seperti diketahui, . Pasangan Jokowi-FX Hadi Rudyatmo yang diusung PDIP ketika itu didukung penuh oleh PKS, PAN, dan PDS. Hasilnya, Jokowi-Hadi keluar sebagai pemenang mutlak Pilkada Solo dengan raihan 90,09 suara, mengalahkan pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawi yang diusung Demokrat dan Golkar.
Bagaimana pada Pilkada DKI Jakarta 2012 ini? “Seluruh opsi sama-sama masih terbuka. Setelah hasil perhitungan final diputuskan, baru akan ada komunikasi intensif. Saat ini kami masih fokus mengumpulkan kecurangan yang ada,” papar Hidayat.
Mantan Ketua MPR itu menegaskan, keputusan untuk berkoalisi dengan salah satu pasang calon atau tidak, bukan berada di tangannya. “Saya tidak memutuskan itu. Partai yang memutuskan. Partai akan mempertimbangkan mana yang lebih baik bagi demokrasi dan perubahan Jakarta,” kata dia.