Kisah Penyerang RSPAD di Rumah Hercules

Hercules Rosario Marshal
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Fransisco Suares Rekardo alias Bobby, sosok yang disebut-sebut menyembunyikan dua tersangka kasus penyerangan di RSPAD Gatot Subroto, akhirnya buka suara. Bobby adalah tangan kanan Hercules Rozario Marshal, yang sudah dianggap adik sendiri.

Kepada VIVAnews.com, di kediamannya, di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Bobby membenarkan bahwa dia yang membawa tersangka Renny dan suaminya ke rumah Hercules di Indramayu, Jawa Barat. Langkah ini dilakukan Bobby tanpa sepengetahuan Hercules.

"Abang saya itu (Hercules) baru tahu tadi pagi (Senin, 5 Maret 2012) dan saya langsung dipanggil. Saya katakan saya siap bertanggungjawab atas perilaku saya ini, saya siap dimarahi beliau," kata Bobby.

Bobby mengatakan upaya ini dilakukan atas inisiatifnya sendiri, dan tak ada sangkut pautnya dengan Hercules. Dia mengaku tidak kenal dengan Renny dan suaminya, namun selama ini hubungannya dengan kakak Renny, Edo, begitu dekat. Sehingga Bobby bersedia membantu Renny dengan alasan kemanusiaan.

"Renny datang ke saya, bilang dia ingin menenangkan diri. Selain itu saya melihat anak-anaknya trauma. Saya peduli dengan anak-anaknya, peduli dengan pendidikan mereka," ujarnya.

Menurut Bobby, saat bertemu dengan Renny, dia sempat menanyakan perihal keterlibatannya dalam kasus penyerangan di RSPAD yang menelan korban jiwa tersebut. Pertemuan itu terjadi tiga hari setelah kejadian.

"Saya tanya apa kalian terlibat, dia bilang dia memang di sana dan sempat bicara dengan keluarga almarhum. Saya buat kesepakatan dengan mereka bila suatu hari ada polisi mencari mereka, menuduh mereka terlibat, apakah mereka siap menyerahkan diri, mereka bilang siap," katanya.

Dengan kesepakatan itu, kemudian Bobby membawa Renny dan suaminya ke Indramayu. Mereka berdua ditempatkan di rumah Hercules selama 4-5 malam sebelum akhirnya dijemput oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat.

Malam sebelum penjemputan ke Indramayu, kata dia, pihak kepolisian sempat memeriksa kediaman Bobby.

"Polisi pasti cari saya bila memerlukan mereka, karena anak-anaknya saya lindungi, berarti saya tahu orang tuanya di mana. Dengan Kasat Reskrim Jakpus, kami menuju Indramayu pukul 4 pagi. Ada sekitar 7-8 mobil menjemput Renny dan suaminya. Saya tak ingin menghalang-halangi polisi," tuturnya.

Enam anak Renny sendiri saat ini dalam pengasuhan Bobby. Dari enam anak itu, satu anak dari suami pertama dan lima anak lainnya dari suami keduanya saat ini. Rata-rata usia mereka masih belasan tahun dan semuanya masih bersekolah.

"Saya yang menanggung biaya hidup mereka sampai kasus ibu dan bapaknya selesai, termasuk pendidikan mereka," kata Bobby.

Siap Diperiksa Polisi

Bobby menegaskan dirinya siap bertanggungjawab atas perbuatannya ini, termasuk apabila polisi membutuhkan keterangan dari dirinya. Meskipun dia menilai hal ini adalah sebuah pertolongan atas dasar kemanusiaan.

"Saya sudah siap pasti ada risikonya. Lagipula selama Renny di Indramayu, tidak ada penjagaan ketat di sana. Mereka berdua hanya tinggal bersama satu pengurus rumah Hercules," tuturnya.

Bobby pun sudah mengaku salah kepada Hercules, karena tak meminta izin terlebih dahulu. "Hercules berpesan lain kali harus izin dulu kepada beliau. Beliau dengar cerita saya berdasarkan rasa kemanusiaan, bahwa saya mau melindungi anak-anak Renny yang tak berdosa ini, dia bilang benar. Ini ajaran Hercules kepada saya untuk memiliki rasa kemanusiaan tinggi," ujarnya.

Ketika ditemui di kediaman Bobby, salah satu anak perempuan Renny, JK, yang saat ini masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, mengaku sedih atas peristiwa yang menimpa orangtuanya. "Perasaannya campur aduk," katanya singkat.