Pengoperasian 2 Koridor Busway Molor Lagi?

Halte busway koridor IX rusak
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Menjelang pengoperasian koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) dan koridor X (Cililitan-Tanjung Priok), beberapa infrastruktur dua koridor tersebut masih banyak yang rusak. Kaca dan rambu titik stop bus Transjakarta hilang, catnya kotor, dan pelat hilang. Begitu juga listrik padam, dan separator banyak copot dan hilang.

Kondisi ini diperparah dengan masih banyaknya kendaraan lain menyerobot jalur busway.

Namun, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan tetap optimistis perbaikan infrastruktur tetap berjalan sesuai jadwal.

"Fokus perhatian kami sebelum 30 Desember 2010 mengganti kaca-kaca yang hilang, membersihkan kotoran kaca menggunakan mobil pemadam, mengganti rambu titik stop busway di halte yang hilang, listrik halte padam segera disambung, dan separator yang hilang diganti,” ujar Udar di Jakarta.

Ia menjelaskan, dari perhitungan yang dilakukan, infrastruktur yang rusak di dua koridor ini mencapai 20 persen. Adapun biaya untuk merenovasi halte dan separator sebesar Rp6,7 miliar. Rinciannya, senilai Rp4,7 miliar untuk halte dan Rp2 miliar guna separator.

Sementara itu, terkait masih banyaknya kendaraan yang masuk ke jalur busway, ia berasalan jika dua koridor ini belum beroperasi, maka wajar bila tidak steril.

"Sterilisasi di dua koridor tersebut akan dilakukan secara bertahap. Sterilisasi mutlak diperlukan agar laju bus Transjakarta tidak terhambat," kata dia.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Royke Lumowa memprediksi sejumlah lokasi kemacetan yang akan mengganggu laju bus Transjakarta di dua koridor baru. Apalagi, beberapa jalur busway bersinggungan dengan pintu masuk dan keluar gerbang tol.

Ia mencontohkan pintu masuk dan keluar tol yang dinilai perlu penanganan yaitu pintu tol masuk Semanggi 1 dan pintu tol masuk Cawang. Selain itu, permasalahan juga ditemukan di pintu tol masuk dan keluar Yos Sudarso.

"Jadi perlu dilakukan penataan pintu tol dan perubahan sistem pembayaran tol serta pemasangan separator. Tidak ada jalur busway saja di spot tersebut kerap terjadi penumpukan kendaraan," ujarnya.

Menurut Royke, persilangan Semanggi, terutama lajur yang mendekati pintu tol Semanggi 1 akan menjadi lokasi yang rawan terjadi kemacetan bagi bus Transjakarta koridor X (Cililitan-Tanjung Priok). Apalagi, dia menjelaskan, saat jam sibuk, antrean kendaraan hingga mencapai jembatan Semanggi.

"Jelas ini diperlukan solusi secepatnya, kami bersama Dishub DKI akan berkoordinasi untuk menanganinya," jelas dia.