BPBD Catat Kerugian Akibat Kebakaran Glodok Plaza Capai Rp 90 Miliar

Kebakaran di Glodok Plaza
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengungkapkan kerugian material akibat kebakaran yang melanda Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, mencapai Rp 90 miliar. 

Kebakaran yang terjadi pada Rabu malam, 15 Januari 2025, tersebut menghanguskan lantai 7, 8, dan 9 gedung pusat perbelanjaan itu.

“Dari objek terdampak di lantai-lantai tersebut, estimasi kerugian mencapai Rp90.900.000.000,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Muhammad Yohan, dalam keterangan tertulis yang diterima Senin 20 Januari 2025.

Pencarian korban kebakaran Glodok Plaza dihentikan sementara

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Meski nilai kerugian sudah diestimasi, Yohan menegaskan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian.

Hingga kini, sebanyak 14 orang dilaporkan hilang akibat kebakaran tersebut. Data ini didapatkan dari laporan keluarga dan rekan korban yang melapor ke Posko Koordinasi Khusus (Poskotis). 

Identitas 14 orang yang hilang telah dirilis, termasuk nama-nama seperti Aulia Belinda (28), Deri Sauki (25), Osima Yukari (25), hingga Muljadi (56).

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Basarnas, hingga Polri terus melanjutkan pencarian korban.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya kini sedang berupaya mengidentifikasi korban yang ditemukan. Hingga kini, delapan kantong jenazah telah diterima Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. 

Namun, proses identifikasi berjalan lambat karena masih menunggu kelengkapan data ante mortem dari keluarga korban.

“Korban yang ditemukan mayoritas dalam kondisi tidak utuh. Kita masih memproses semuanya untuk memastikan identitas masing-masing korban,” ungkap dr Imam, perwakilan dari Tim DVI.

Akibat kebakaran besar ini, seluruh aktivitas di Glodok Plaza dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan. Marketing Glodok Plaza, Angga Aditya, menyatakan bahwa penghentian aktivitas dilakukan untuk memastikan keselamatan semua pihak.

“Kami meminta pengertian tenant dan penghuni gedung. Seluruh aktivitas dihentikan sampai investigasi dan uji kelayakan selesai dilakukan,” ujar Angga.

Angga juga menjelaskan bahwa lokasi kebakaran masih dianggap berbahaya. Plafon yang rusak dan struktur gedung yang belum stabil menjadi alasan utama penghentian aktivitas. Bahkan, tim pembersih harus menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk meminimalkan risiko.

Sebanyak 650 tenant di Glodok Plaza turut terkena imbas dari kebakaran ini. Meskipun kerugian total masih dalam proses perhitungan, beberapa tenant sudah mulai mengambil langkah untuk memitigasi dampaknya, seperti memindahkan aktivitas ke lokasi lain, beroperasi secara daring, atau menyewa gudang sementara.

“Kami dari pihak holding terus menilai berapa total kerugian yang resmi. Namun, tenant didorong untuk segera mencari solusi agar dapat meminimalkan kerugian mereka,” tambah Angga.

Sementara itu, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Belum ada pernyataan resmi mengenai apakah insiden ini disebabkan oleh faktor teknis atau adanya unsur kelalaian.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat terhadap prosedur keselamatan di gedung-gedung bertingkat, terutama yang digunakan untuk kegiatan komersial. Ke depan, pemerintah diharapkan meningkatkan inspeksi berkala guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.