Korban Hilang Kebakaran Glodok jadi 14 Orang
- ANTARA/Risky Syukur
Jakarta, VIVA - BPBD Jakarta melaporkan orang hilang dalam musibah kebakaran Gedung Glodok Plaza, di Jakarta Barat bertambah menjadi 14 orang. Hal tersebut diketahui berdasarkan data terbaru BPBD Jakarta pada Jumat, 17 Januari 2025.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan pihaknya bersama tim gabungan masih dalam upaya pencarian.
"Informasi orang hilang yang sudah melapor ke poskotis 14 orang," ujar Yohan dalam keterangannya pada Jumat, 17 Januari 2025.
Petugas gabungan dari pemadam kebakaran, BPBD, PMI, AGD Dinkes, dan sejumlah instansi lain berhasil mengevakuasi sembilan pekerja yang terjebak di dalam gedung. Para korban yang selamat di antaranya Usman (55), Budiman Jusni (63), dan Susi (35), kini dalam penanganan tim medis.
Sementara itu, daftar orang hilang yang telah dilaporkan oleh keluarga ada 14 nama yaitu Aulia Belinda (28), Deri Sauki (25), Osima Yukari (25), Aldrina S (29), Ade Aryti (29), Shinta Amelia (20), Indira Seviana Bela (25), Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desti, Zukhi F Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56), Dian Cahyadi (38).
"Keluarga korban terus memantau perkembangan pencarian di posko tanggap darurat,” ujarnya.
Diketahui, kebakaran yang melanda salah satu pusat perbelanjaan ikonik di Jakarta Barat ini melibatkan 230 personel pemadam kebakaran dan 47 unit kendaraan pemadam. Langkah cepat tersebut dilakukan untuk mencegah api menjalar ke bagian lain gedung, mengingat kompleksitas bangunan dan potensi kerugian yang lebih besar.
Pihak keluarga korban yang dilaporkan hilang telah diminta untuk mendatangi RS Polri guna memberikan data atau informasi tambahan yang dapat membantu proses identifikasi, seperti sampel DNA atau data rekam medis. Sementara itu, investigasi penyebab kebakaran juga terus dilakukan untuk mengetahui sumber api yang memicu insiden tragis ini.
Kebakaran Glodok Plaza menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap risiko kebakaran di gedung-gedung bertingkat, serta perlunya sistem keselamatan yang memadai.