Waspada! BMKG Prediksi Banjir Rob di Jakut dan Kepulauan Seribu hingga 20 Desember

Jakarta, VIVA — Warga di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir rob yang diperkirakan akan terjadi hingga 20 Desember 2024. 

Peringatan ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui siaran pers mereka yang merilis Peringatan Dini Banjir Pesisir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Isnawa, menyatakan bahwa banjir rob kali ini dipengaruhi oleh fenomena pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan baru. Kondisi tersebut meningkatkan risiko ketinggian pasang air laut yang menyebabkan genangan di sejumlah wilayah.

Pada Senin 16 Desember, BPBD mencatat ada 13 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta dan Kepulauan Seribu yang terdampak banjir rob. Dari total 30.772 RT yang ada di DKI Jakarta, wilayah terdampak ini masih tergolong kecil, namun ketinggian genangan bervariasi mulai dari 15 hingga 90 sentimeter.

Berikut rincian data wilayah yang terdampak banjir rob:

Jakarta Utara

    •    Kelurahan Pluit

    •    Jumlah RT terdampak: 3 RT

    •    Ketinggian air: 15–25 sentimeter

    •    Penyebab: Rob

    •    Kelurahan Pluit

    •    Jumlah RT terdampak: 3 RT

    •    Ketinggian air: 80–90 sentimeter

    •    Penyebab: Rob

Kepulauan Seribu

    •    Kelurahan Pulau Panggang

    •    Jumlah RT terdampak: 6 RT

    •    Ketinggian air: 40 sentimeter

    •    Penyebab: Rob

    •    Kelurahan Pulau Kelapa

    •    Jumlah RT terdampak: 1 RT

    •    Ketinggian air: 40 sentimeter

    •    Penyebab: Rob

    •    Kelurahan Untung Jawa

    •    Jumlah RT terdampak: 1 RT

    •    Ketinggian air: 1 sentimeter

    •    Penyebab: Rob

Ruas Jalan Tergenang

Selain pemukiman warga, satu ruas jalan di Jakarta Utara juga tergenang:

    •    Jalan Hiu, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan

    •    Ketinggian genangan: 20 sentimeter

Sementara itu, beberapa wilayah yang sebelumnya tergenang dilaporkan sudah surut. Di antaranya satu RT di Kelurahan Marunda dan beberapa ruas jalan, termasuk:

    •    Jalan Cumi, Kelurahan Marunda

    •    Jalan RE Martadinata (depan JIS), Kelurahan Papanggo

BPBD Jakarta bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), terus memonitor kondisi genangan di seluruh wilayah terdampak. Isnawa memastikan bahwa tim lapangan bergerak cepat untuk memastikan genangan surut dalam waktu singkat.

“Kami terus berupaya agar genangan air dapat surut secepat mungkin, sehingga aktivitas warga dapat kembali normal,” kata Isnawa.

Selain itu, BPBD mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan siaga menghadapi potensi banjir rob. Warga diminta untuk segera melapor melalui kanal resmi jika terjadi kondisi darurat di lingkungan mereka.

Fenomena banjir rob sering kali menjadi ancaman tahunan bagi kawasan pesisir, terutama di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk memantau informasi terkini dari BMKG dan BPBD. Langkah antisipasi, seperti mengamankan barang berharga di tempat yang lebih tinggi dan menghindari area rawan genangan, sangat dianjurkan.

Banjir rob tidak hanya berdampak pada aktivitas warga, tetapi juga dapat memengaruhi sektor transportasi dan ekonomi di kawasan terdampak. Oleh karena itu, kerja sama antara masyarakat dan pemerintah menjadi kunci dalam menghadapi bencana ini.