Atasi Curah Hujan Tinggi, Modifikasi Cuaca di Jakarta Akan Dilakukan hingga Awal 2025

Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, modifikasi cuaca akan dilakukan secara bertahap hingga awal tahun 2025.

Hal tersebut diungkapkan Teguh usai rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) di Kantor Kementerian Koordinator PMK, Selasa, 10 Desember 2024.

"Insya Allah akan kami lakukan secara bertahap sampai dengan awal tahun 2025," kata Teguh. 

PJ Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi

Photo :
  • Antara Foto

Modifikasi cuaca tersebut, kata Teguh, dilakukan bersama dengan BMKG dan BNPB untuk menekan curah hujan yang tinggi di Indonesia, khususnya di Provinsi Jakarta. Semula, modifikasi cuaca itu hanya akan dilakukan pada 7 hingga 9 Desember 2024.

"Karena itulah kami bersama-sama dengan BMKG, dengan BNPB lakukan modifikasi cuaca sebagaimana yang sudah kami lakukan pada tanggal 7, 8 dan 9 (Desember 2024)," kata dia.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan mengikuti arahan pemerintah pusat untuk berkolaborasi mengatasi curah hujan yang ekstrem.

Salah satu upaya antisipasi yang dilakukan Pemprov Jakarta yaitu mengoptimalkan infrastruktur yang ada.

"Termasuk adalah bagaimana kita memaksimalkan mengoptimalkan infrastruktur yang tersedia. Namun sekali lagi kami sampaikan bahwasanya infrastruktur existing yang ada di DKI Jakarta pada prinsipnya sebenarnya siap untuk yang saluran makro adalah 150 mm per hari,” ujarnya.

Dia menambahkan, “Sedangkan saluran mendukungnya adalah siap untuk menampung yang sampai dengan 100 mm per hari. Lebih dari itu kita memang ada genangan cukup lama tapi kalau sudah di atas 200 mm ini kami kewalahan.”

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4 miliar untuk melaksanakan program rekayasa cuaca hingga akhir tahun 2024. 

Langkah ini dilakukan sebagai upaya mitigasi dampak hujan ekstrem yang berpotensi memicu banjir dan bencana lainnya di wilayah ibu kota.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyatakan bahwa anggaran ini tersedia melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan akan digunakan secara optimal sesuai kebutuhan. 

“Anggarannya yang tersedia di BPBD saat ini kurang lebih sekitar Rp 4 miliar. Ini nanti kami akan optimalkan sesuai dengan kebutuhan,” ujar Teguh saat ditemui di Balai Kota Jakarta, dikutip Selasa 10 Desember 2024.