Kebakaran Hebat Landa Permukiman Padat Kampung Bahari
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA — Kebakaran melanda kawasan permukiman padat penduduk di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat malam, 22 November 2024.
Peristiwa ini memicu kepanikan di kalangan warga, sementara petugas pemadam kebakaran (damkar) terus berjibaku memadamkan kobaran api di lokasi.
Menurut Gatot Sulaeman, Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, proses pemadaman telah mencapai tahap pendinginan saat laporan disampaikan.
“Situasi menguning. Tahap pendinginan,” ungkapnya saat memberikan keterangan.
Kebakaran tersebut terjadi di kawasan padat penduduk yang berlokasi di Jalan Kampung Muara Bahari RW 12, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Informasi pertama mengenai kebakaran ini diterima oleh petugas damkar sekitar pukul 20.04 WIB.
“Objek terbakar adalah rumah, di wilayah permukiman padat,” jelas Gatot.
Proses pemadaman dimulai sekitar pukul 20.20 WIB. Dalam beberapa video yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah warga turut berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, menunjukkan kepanikan dan keprihatinan atas kejadian tersebut.
Untuk mengatasi kobaran api yang cukup besar, sebanyak 15 unit mobil pemadam kebakaran beserta 75 personel dikerahkan ke lokasi kejadian.
Command Center Dinas Gulkarmat DKI Jakarta melaporkan bahwa upaya pemadaman dimulai pada pukul 20.54 WIB. Tahap ini melibatkan penguraian material yang terbakar untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa.
Hingga saat ini, petugas masih melakukan penyemprotan air secara intensif untuk memastikan api benar-benar padam dan tidak kembali menyala.
Namun, penyebab kebakaran dan kronologi terjadinya insiden ini masih dalam penyelidikan.
Sementara itu, belum ada laporan resmi mengenai adanya korban jiwa atau luka-luka akibat kejadian ini. Situasi di lokasi kejadian masih dalam pengawasan petugas, sementara warga sekitar diminta tetap waspada.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan permukiman padat.