Ada Kawasan Kumuh Mirip Pengungsian, Ridwan Kamil Janji Beri Bantuan Renovasi Rumah Rp100 Juta

Ridwan Kamil-Suswono, Debat Ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
Sumber :
  • Tangkapan layar.

Jakarta, VIVA – Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil mengatakan, Jakarta mengalami akumulasi ketidakadilan tata ruang. Apalagi ada kawasan di Jakarta yang begitu kumuh hingga mirip pengungsian.

"Selama tujuh minggu, kami juga telah blusukan dan mendapati banyak sekali masalah. Kesimpulannya hanya satu, semua yang kita rasakan hari ini adalah akumulasi dari ketidakadilan tata ruang. Tata ruang politik yang segregatif sejak zaman kolonial masih menyisakan dampaknya hingga saat ini," ujar dia dalam debat ketiga, Minggu, 17 November 2024.

Maka dari itu, RK mengaku dia dan pasangannya, Suswono berjanji bakal menghadirkan keadilan ruang bagi seluruh warga Jakarta jika diberi amanah memimpin. Dia pun memberi contoh warga Jakarta yang mengalami ketidakadilan tata ruang, bahkan dihadirkan dalam debat ketiga.

Ridwan Kamil-Suswono, Debat Ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta

Photo :
  • Youtube TvOne

"Tugas pasangan Ridwan Kamil dan Suswono adalah menghadirkan keadilan ruang. Kami percaya, negara harus hadir, tidak hanya menyerahkan semuanya kepada hukum pasar. Contohnya, saya bertemu Mbak Ade, seorang warga generasi Gen Z usia 21 tahun di Cilincing, yang harus menghadapi hidup susah. Ia memiliki dua anak dan tidak mampu memiliki hunian layak di Jakarta," katanya.

Cagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil usai blusukan di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 November 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Dia menyebut, ketidakadilan tata ruang pun memicu ketimpangan ekstrem. Ada kawasan kumuh mirip pengungsian yang berbeda jauh dengan Sudirman-Thamrin yang kinclong. Ketimpangan, kata dia, terlihat pada masalah air bersih yang sulit, polusi saat kemarau, banjir saat hujan, dan sampah yang menumpuk di mana-mana.  

"Oleh karena itu, kami menyiapkan program renovasi rumah dengan bantuan sebesar Rp50 juta hingga Rp100 juta per rumah. Kami juga akan membangun hunian vertikal bagi generasi muda di lahan-lahan kosong seperti di atas pasar, stasiun, atau bahkan di tengah sungai," kata dia.