Dorongan Pemerintah, Digitalisasi Ini Lebih Memudahkan Petani Karet

Praktisi IT dan Dirut PT TDC Indra Presentasi Pengunaan Poskulite
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Di era digitalisasi sekarang ini, metode pembayaran pun mulai marak menggunakan pembayaran digital. Hal ini sebagai cara untuk mengurangi ketergantungan dengan uang tunai. Baik itu oleh pengusaha hingga petani.

Setidaknya hal itu yang membuat Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) dan PT Trans Digital Cemerlang (TDC), sepemahaman. Apalagi digitalisasi tumbuh dengan pesat beberapa tahun belakangan ini.

"Gapkindo melihat dorongan pemerintah untuk penggunaan QRIS sebagai langkah positif dalam memajukan ekonomi digital di Indonesia, termasuk di sektor industri karet," ujar  Direktur Eksekutif Gapkindo Erwin Tunas, di Jakarta, dikutip Rabu 16 Oktober 2024.

Kata dia, perkembangan digital mempermudah proses perdagangan pada industri karet di level internasional. Seperti penggunaan QRIS, menurutnya membantu tingkatkan inklusi keuangan. Termasuk bagi petani karet dan pelaku usah kecil yang belum terhubung sistem perbankan konvensional.

"Dengan QRIS, para petani dan pelaku usaha dapat menerima pembayaran secara digital, yang memudahkan transaksi dan mengurangi ketergantungan pada uang tunai," sambungnya. 

Kemajuan ini, menurut Erwin, didorong oleh adopsi teknologi yang semakin luas, meningkatnya akses internet, dan kebijakan pemerintah yang mendukung digitalisasi. 

"Dalam industri karet, transaksi digital mempermudah proses perdagangan dan komunikasi antara produsen, eksportir, dan konsumen internasional," kata Erwin.

Platform digital membuat lebih cepat dan efisien, tidak ada hambata geografis dan birokrasi. Juga efisiensi waktu pembayaran hingga penandatanganan kontrak. Mempercepat rantai pasokan secara signifikan.

"Platform digital memungkinkan pemantauan transaksi secara real-time, sehingga meningkatkan transparansi harga dan ketersediaan produk," kata Erwin.

Sistem pembayaran digital umumnya memiliki lapisan keamanan yang dapat melindungi dari penipuan dan meminimalkan risiko kesalahan manusia. Digitalisasi juga mengurangi kebutuhan untuk dokumen fisik dan biaya administratif lainnya, sehingga dapat menekan biaya operasional.

Dalam industri karet menurutnya transaksi digital bisa dimaksimalkan. Seperti akses internet yang merata dan jaringan yang lebih andal sangat penting untuk mendukung transaksi digital, terutama di wilayah penghasil karet yang masih terbatas infrastruktur. 

"Meskipun transaksi digital menawarkan banyak keuntungan, peningkatan keamanan siber harus terus dilakukan untuk melindungi data sensitif dan informasi perdagangan," katanya.

Kemudian, Gapkindo juga menekankan pentingnya edukasi dan pelatihan bagi para pelaku industri, khususnya petani dan pengusaha kecil, tentang cara menggunakan teknologi digital secara efektif dan aman masih perlu diperkuat.

"Kebijakan dan regulasi yang jelas serta mendukung transaksi digital perlu diperkuat untuk memastikan kepastian hukum dan perlindungan bagi semua pihak yang terlibat," jelas Erwin.

Sedangkan praktisi IT yang juga Direktur Utama TDC, Indra, mengamini pernyataan Gapkindo terkait kemudahan pengunaan QRIS  bisa digunakan secara internasional.  

”QRIS Cross Border adalah inovasi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran di luar negeri tanpa perlu menukarkan uang tunai,” ujarnya. 

QRIS Cross Border dapat digunakan di berbagai negara, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, Brunei Darussalam, Jepang, dan Korea Selatan.

Indra juga sepakat QRIS membantu UMKM dan pedagang kecil dari ketergantungan kepada uang tunai. Namun ia menekankan kemudahan mulai dari mengunduh, pengunaannya serta fitur didalamnya itu sangat menentukan mau tidak pengusaha kecil mengunakan aplikasi tersebut.

“Seperti aplikasi kami, Poskulite, itu diunduh gratis, transaksi cepat dan tepat kurang dari satu menit,  dan mengunakan QRIS dinamis dengan waktu tunggu 2 menit  yang berguna untuk mengantisipasi upaya penipuan,” ujarnya.

Indra mengatakan kekuatan aplikasi juga terletak pada fiturnya. Fitur harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan menambah informasi terkait harga produk. Fitur semakin menarik jika Data setiap transaksi dicatat dan disimpan secara sistematis, sehingga memungkinkan  pengguna untuk meninjau kembali aktivitasnya baik itu harian, mingguan, bulanan maupun tahunan.

Aplikasi Poskulite juga memproses Money Settlement diselesaikan maksimal dalam 24 jam setelah pembayaran diterima. Dana akan otomatis dikirim ke rekening yang terdaftar.  

“Kita juga sediakan customer care 24 jam. Kesimpulannya, semuanya harus mempermudah pengguna dalam Menggunakan aplikasi, itu menjadi prioritas semua pihak jika ingin memaksimalkan digitalisasi keuangan di Indonesia,” tutupnya.