Kondisi Siswa SMA di Tebet Usai Jadi Korban Penganiayaan Kakak Kelas

Ilustrasi penganiayaan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Seorang siswa SMA swasta di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, yang diidentifikasi dengan inisial AAP (16), mengalami kondisi kritis setelah diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh kakak kelasnya. 

Insiden tragis ini diduga terjadi karena aksi perundungan yang berujung pada pemukulan hingga AAP mengalami koma.

Kejadian ini menjadi perhatian publik setelah sejumlah foto yang memperlihatkan kondisi AAP tersebar luas di media sosial. Dalam salah satu foto yang viral, terlihat jelas bahwa wajah AAP mengalami luka memar yang cukup parah.

Ilustrasi aksi bullying atau penganiayaan, kekerasan anak

Photo :
  • www.pixabay.com/bykst

Selain itu, terdapat gambar lain yang menunjukkan AAP terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit dengan wajah yang dibalut perban, serta alat bantu pernapasan yang dipasang untuk menjaga kelangsungan hidupnya. 

Foto-foto tersebut memperlihatkan bahwa AAP berada dalam keadaan tidak sadarkan diri, menambah keprihatinan banyak orang.

Menurut informasi yang beredar di dunia maya, AAP diduga ditarik keluar dari lingkungan sekolah oleh beberapa kakak kelasnya sebelum mengalami penganiayaan

Mereka dilaporkan memukuli AAP hingga menyebabkan cedera serius. 

Berdasarkan narasi yang disebarkan di media sosial, akibat dari pemukulan tersebut, AAP mengalami pendarahan di otak, yang mengakibatkan kondisinya semakin kritis.

Polisi kini tengah menyelidiki kasus ini setelah menerima laporan resmi dari keluarga korban.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung, mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan proses penyelidikan. 

“Kami sudah menerima laporan dari pihak keluarga, dan saat ini kasusnya sedang dalam tahap penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Gogo saat dihubungi pada Kamis 10  Oktober 2024.

Sementara itu, pihak keluarga AAP telah menunjuk kuasa hukum untuk memproses kasus ini secara hukum. 

Meskipun hingga saat ini kuasa hukum belum memberikan pernyataan resmi kepada media, beredar informasi bahwa mereka mengecam keras aksi perundungan yang dialami AAP. 

Selain itu, kuasa hukum juga mendesak pihak sekolah untuk tidak menutup-nutupi kejadian ini, serta meminta agar para pelaku perundungan tidak dilindungi oleh pihak sekolah.

“Kami meminta agar pihak sekolah transparan dan tidak melindungi siapapun yang terlibat dalam aksi kekerasan ini,” demikian isi pesan yang dikirimkan kepada sejumlah wartawan.

Kuasa hukum korban juga menekankan pentingnya menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak kepolisian agar keadilan dapat ditegakkan.

Kasus ini telah memicu kemarahan publik dan mengundang simpati banyak pihak, yang mengecam tindakan kekerasan di lingkungan sekolah. 

Mereka berharap kasus ini dapat diusut tuntas agar tidak ada lagi korban lain yang mengalami nasib serupa di masa depan.

Dalam situasi yang masih sangat sulit ini, keluarga AAP juga meminta dukungan doa dari masyarakat untuk kesembuhan AAP, yang hingga saat ini masih berjuang di rumah sakit dengan kondisi yang mengkhawatirkan.