Ormas Pungli Rp300 Ribu ke Pedagang di Pasar Tumpah Merdeka Bogor, Warga: Meresahkan

Pasar Tumpah Merdeka, Kota Bogor.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor, VIVA – Warga meminta pemerintah Kota Bogor segera menertibkan keberadaan pasar tumpah eks Bioskop Presiden di Jalan Merdeka. Selain hanya menimbulkan sampah, lokasi ini menjadi tempat suburnya aksi premanisme berkedok ormas yang tak segan-segan mengancam warga dan pedagang jika tidak memberikan uang keamanan.

Keluhan itu diungkapkan, Boy, warga RT 2 RW 5 Kampung Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, yang melaporkan kondisi ini ke pemerintahan Kota Bogor.

"Jadi kami sudah berusaha dengan membuat pengaduan ke Pemkot Bogor tetapi sudah hampir bertahun-tahun tidak ada tindakan tegas," ujarnya.

Pasar Tumpah Merdeka, Kota Bogor. VIVA/Muhammad AR

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)


Lanjut Boy mengatakan, pasar tumpah yang hampir puluhan tahun itu tidak dapat tindakan tegas dari Pemkot maupun pihak kepolisian dalam hal ini, Polresta Bogor Kota. Pada tahun 2020 sampai terakhir 2023 warga sudah berkirim surat kepada pemerintah daerah.

"Sempat ada relokasi beberapa kali terhadap pedagang di pasar tumpah presiden, tetapi mereka kembali lagi ke jalan karena Satpol PP sampai aparat kepolisian tidak berani menangkap pelaku yang mengancam," ujarnya.

Pasar tumpah sendiri mulai ada sejak jam sembilan malam sampai jam tujuh pagi. Selain menimbulkan kemacetan di jam-jam itu karena memakan badan jalan, pasar ini juga menyisakan tumpukan sampah yang harus diangkut truk sampah setiap hari.

Dalam perkembangannya, para pedagang  di pasar tersebut bersedia di relokasi. Namun, upaya itu selama ini terhalang karena para pedagang juga mendapat intimidasi dari ormas.

"Jadi memang ada warga kita yang jualan di pasar itu dan belakangan mereka mengeluhkan karena ada pungli dari ormas dari BPPKB Banten, pedagang itu harus setor Rp150 ribu sampai Rp 300 ribu," kata Boy.

Boy mengatakan tidak hanya aksi premanisme, ormas itu juga mengintimidasi warga dan pedagang. Bahkan mereka berani mengancam pedagang dan warga dengan senjata tajam dan senjata api.

"Info yang saya terima ada warga yang jadi pedagang di pasar itu jadi korban pembacokan hingga meninggal dunia oleh ormas itu, korbannya warga kita yang juga pedagang di pasar," kata Boy.

Boy mengharapkan Pemkot Bogor segera menindak tegas dengan relokasi pasar tumpah presiden di Jalan Merdeka, Bogor Tengah. Sehingga tidak ada lagi kemacetan dan aksi premanisme di lokasi itu.

"Harapannya kita minta Pemkot Bogor mau relokasi pedagang jadi tidak lagi ada kemacetan, dan pihak kepolisian juga menindak tegas ormas yang melakukan premanisme di pasar itu, karena kami sendiri sudah merasa resah," tandasnya.