Orang Tua Murid Ramai-ramai Tarik Anaknya dari Wensen School
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Depok, VIVA – Sejumlah orang tua ramai-ramai mendatangi Wensen School Indonesia (WSI) di Jalan Putri Tunggal, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok. Mereka meminta klarifikasi terkait kelanjutan sekolah. Namun mereka tidak dapat bertemu dengan siapapun karena sekolah ditutup tanpa pemberitahuan.
Pasca-viralnya kasus penganiayaan terhadap bayi dan balita di daycare tersebut, orang tua yang menyekolahkan anaknya di WSI merasa kuatir. Mereka pun akan segera menarik anaknya dari WSI.
NF, salah satu orang tua mengaku akan menarik anaknya dari sekolah tersebut. Sebab, dia khawatir anaknya menjadi korban seperti yang sudah terjadi.
“Pasti narik anak. Sudah ada rasa kekhawatiran jadi untuk menyekolahkan anak di sini kita sudah enggak percaya," katanya, Jumat, 2 Agustus 2024.
Dia mengaku tidak menyangka sosok Meita Irianty alias Tata sampai berbuat sadis terhadap anak kecil. Atas kejadian tersebut, NF mengaku sudah tidak percaya lagi terhadp WSI.
“Kecewa banget. Ngga nyangka banget. Ngga ada gelagat mencurigakan. Kami terakhir field trip hari Selasa dipimpin langsung Bu Tata kegiatan. Dia ,” baik komunikatif tapi memag tidak pernah ngobrol secara personal,” ujarnya.
Dia dan beberapa orang tua lainnya langsung mendatangi sekolah. Sayangnya pagar digembok dan tidak ada yang jaga. Orang tua mengaku kecewa dengan sikap sekolah yang lepas tangan.
“Sekolah ditutup. Niat konfirmasi sekolah bagaimana kelanjutan sekolah. Kami hanya meminta konfirmasi pihak sekolah karena tidak ada penjelasan. Sejauh ini tidak ada tindak lanjut dari sekolah, setidaknya kami dikonfirmasi dari sekolah apakah diistirahatkan dulu atau diliburkan,” ungkapnya.
NF baru menyekolahkan anaknya di PAUD tersebut. WSI memiliki kegiatan belajar seperti TK, PAUD dan daycare. Dia baru saja mendaftarkan anaknya di PAUD dan baru dimulai pembelajaran pada 10 Juli 2024. Dia sudah membayar uang pangkal Rp 2.750 ribu dan uang SPP Rp 300ribu. Dia mengaku tertarik menyekolahkan anaknya di WSI karena program yang ditawarkan lewat sosial media sangat bagus. Ditambah lagi, Tata selaku pemilik adalah seorang influencer parenting juga.
“Kita lihat dari sosmed Wensen, programnya bagus, daya tariknya, pemiliknya influencer itu yang membuat kami tertarik dan yakin. Pemilik menyekolahkan anaknya di tempat yang sama jadi semakin yakin pemilik punya visi dan misi antara pemilik dan anak,” katanya.
Sama halnya dengan kekhawatiran Ardan. Setelah mendengar kasus ini dia segera ke sekolah dan akan menarik anaknya.
“Tadi kita panik setelah tahu beritanya, ini mau dipindahin karena kuatir ya dengan berita,” katanya.
Anaknya berusia 2,5 tahun. Dia mendatangi sekolah untuk meminta rekaman CCTV. Dia ingin tahu apakah anaknya pernah menjadi korban kekerasan atau tidak. Dia sudah mengaku curiga karena anaknya selalu menangis saat hendak sekolah.
“Makanya saya mau lihat CCTV. Awalnya emang nangis tapi saya rasa itu adaptasi. Tapi makin ke sini udah feeling ko anak nangis terus mau masuk sekolah, ditambah timbul berita ini jadi penasaran. Jadinya saya mau mindahin anak saya saja,” tutupnya.