Keluarga Selebgram Ella Nanda Sepakat Damai dengan Klinik WSJ, Tapi Ada Syaratnya

Pertemuan WSJ Clinic dengan keluarga Ella Nanda
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

VIVA – Usai viral di sosial media mengungkapkan kronologi meninggalnya selebgram Ella Nanda akibat sedot lemak, pihak keluarga akhirnya sepakat berdamai. Keluarga mengaku menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak akan melanjutkan ke ranah hukum.

“Jadi kita tadi sama keluarga menyatakan karena tadi sudah ada perdamaian kesepakatan, keluarga juga tidak akan membawa ke jalur hukum terkait permasalahan itu, keluarga sudah menyatakan itu juga,” kata kuasa hukum WSJ Clinic, Rikardo Siahaan, Senin, 29 Juli 2024.

Tapi, ada permintaan dari keluarga kepada klinik. Keluarga meminta agar biaya pendidikan anak Ella ditanggung. Ella diketahui meninggalkan satu anak yang masih kecil dan dudu di bangku sekolah dasar (SD). “Tadi pihak keluarga sudah mengatakan kepentingan anaknya diperhatikan,” akunya.

Akhirnya setelah terjadi kesepakatan, WSJ Clinic pun menyanggupi permintaan keluarga. Klinik bersedia menanggung biaya pendidikan anak Ella.

Penampakan klinik kecantikan di Depok usai dugaan pasien tewas saat sedot lemak

Photo :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

“Dari pihak keluarga kita sudah clear karena dari pihak keluarga cuma mengatakan ke kita untuk anaknya diperhatikan, karena kebetulan Ella memiliki satu anak dan masih sekolah. Kita juga dari pihak klinik sudah mengiyakan untuk kebutuhan anak tersebut,” ujarnya.

Dengan adanya kesepakatan anatra keluarga dan klinik, maka kasus ini tidak akan berlanjut di jalur hukum. Keluarga mengaku tidak akan menuntut.

“Iya, kalau kekeluargaan ini sudah kita tempuh (kekeluargaan), karena keluarganya meminta anaknya almarhum ini diperhatikan untuk biaya kedepannya, Karena anaknya itu kan masih kelas 4 SD pasti banyak butuh biaya,” tukasnya.

Rikardo mengaku tidak dapat menjelaskan berapa permintaan keluarga korban kepada klinik. Namun dipastikan semua sudah dihitung oleh pihak keluarga.

“Kalau untuk itu sih mereka kan nggak menjelaskan,dihitung mereka lah setelah mereka hitung, dipertimbangkan, terus kita mengiyakan sudah clear. Kalau ada juga di luar sana memberitakan nominal-nominal ya jangan didengar juga, karena nominal hanya kita yang tahu sama keluarga,” katanya.

Pihak klinik sudah bertemu dengan keluarga pada Selasa (23/7) untuk mengantar jenazah Ella ke Medan. Keluarga menyambut baik pihak klinik yang ikut mengantar dari Depok. klinik kemudian melakukan komunikasi dengan keluarga usai pemakaman.

“Kalau hasil komunikasi dengan keluarga sudah baiklah. Karena setelah kejadian itu kan tanggal 22 Juli, jadi tanggal 23 Juli itu kan jenazah almarhum itu kita antarlah ke Medan, kebetulan saya sendiri juga ikut mengantarkan jenazah beliau. Sesampainya di sana keluarga juga menyambut dengan baik, terus sampai di sana ya habis disolatin, terus jenazahnya dimasukin ke rumah dulu, dibuka dulu petinya karena kita kan pakai pesawat, dibuka semua karena keluarga karena keluarga sempat bertanya sama kita bisa dibuka atau enggak, saya jawab kalau silakan dibuka semua. Kita juga ikut dalam pemakaman tersebut, kita ngobrol lah bersama keluarga, kita jelaskan kronologinya,” ujarnya.

Kepada keluarga korban, pihak klinik menjelaskan kronologi kejadian. Kemudian keluarga menerima dan menganggap hal tersebut sebagai musibah.

“Setelah kita menjelaskan keluarga kalau di bilang keberatan, enggak ada, karena apa yang kita ceritakan tidak ada yang kita tutup-tutupi. Bahkan keluarga mengucapkan terima kasih karena jenazahnya sudah diantarkan dan dianggap musibah,” pungkasnya.