Bos Intel hingga Dir Binmas Polda Metro Jaya Diganti

Gedung Polda Metro Jaya, Sudirman
Sumber :
  • vivanews/Andry

Jakarta - Beberapa pejabat utama Polda Metro Jaya dirotasi. Salah satunya adalah Direktur Intelkam Polda Metro Jaya.

Hal itu tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/1554/VII/KEP/2024 tanggal 26 Juli 2024 yang ditandatangani oleh As SDM Polri, Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo. Jabatan Dir Intelkam Polda Metro Jaya kini diisi oleh Komisaris Besar Polisi Dekananto Eko Purwono.

Dia dulunya adalah Dir Intelkam Polda Jawa Timur. Sementara itu, Kombes Pol Dedy Kusuma dimutasi jadi Dir Politik Baintelkam Polri. Lalu, ada Kombes Pol Badya Wijaya yang sebelumnya Dir Binmas Polda Metro Jaya jadi Perancang Peraturan Kepolisian Utama TK II Divkum Polri. Posisi yang ditinggalkan diisi Kombes Pol Harri Muharram Firmansyah yang dulunya Kasubditcakkal Ditpolsatwa Korsabhara Baharkam Polri.

Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya

Photo :
  • Antara

Lalu, ada posisi Kepala Subdirektorat 1 Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Samian dimutasi jadi Kapolres Sukabumi mengganti AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro yang jadi Wadirpolairud Polda Banten. Selanjutnya, AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang, Kasubdit 1 Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menjadi Kapolres Tangerang Selatan.

Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi jabatan terhadap sejumlah perwira. Salah satunya, Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Polisi Ahmad Luthfi.

Keputusan mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram (ST) Kapolri Nomor ST/1554/VII/KEP./2024 tanggal 26 Juli 2024 yang ditandatangi Asisten Kapolri bidang SDM, Irjen Dedi Prasetyo.

Dalam surat telegram tersebut disebutkan bahwa Irjen Ahmad Luthfi dimutasi sebagai perwira tinggi (Pati) Itwasum Polri untuk penugasan di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Irjen Polisi Ahmad Luthfi, Kapolda Jawa Tengah dimutasikan sebagai Pati Itwasum Polri (penugasan Kemendag)," bunyi salah satu poin di dalam surat telegram dikutip Sabtu, 27 Juli 2024.