Heboh Napi Tewas di Lapas Bulak Kapal, Kalapas: Tidak Ada Pengeroyokan

Ilustrasi Lapas
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Bekasi - Kepala Lapas Kelas IIA Bulak Kapal, Bekasi, Muhammad Sussani mengatakan, narapidana atau napi berinisial ZAN (26) tewas yang tewas dalam sel bukanlah korban pengeroyokan.

Hasil penyelidikan pihaknya, narapidana tersebut tewas bunuh diri dengan cara gantung diri di kamar mandi. 

"Itu kan narasi di luar. Kalau hasil BAP internal, murni bunuh diri. Tapi lebih jelasnya nanti tunggu hasil penyelidikan kepolisian, karena peristiwanya sedang diselidiki (polisi)," ujar Sussani dalam keterangannya, Sabtu, 6 Juli 2024.

Kepala Lapas Kelas IIA Bulak Kapal, Bekasi, Muhammad Sussani mengatakan kasus napi berinisial ZAN (26) tewas yang tewas dalam sel bukanlah Ksus pengeroyokan.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Sussani mengatakan, dalam satu sel tersebut berisikan tujuh napi, termasuk ZAN. 

Dua di antaranya adalah saksi mahkota yang sempat melihat korban sebelum dan sesudah ditemukan tewas tergantung dengan handuk di kamar mandi.

"Ada dua saksi mahkota di kamar. Jadi gini, dia (saksi) bangun salat Subuh, kondisi (napi) masih lengkap, tujuh orang. Dia saja yang bangun," ujarnya. 

Sussani mengatakan, para napi lainnya kemudian melihat ZAN sudah dalam tergantung dan tewas pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB.

"Habis salat Subuh dia tidur lagi. Jam 6 pagi bangun satu orang. Begitu bangun, yang bersangkutan melihat dia tergantung di kamar mandi. Yang empat lainnya ini nggak lihat, karena tidur mereka," ujarnya.

ZAN diketahui adalah napi kasus narkotika yang baru dipindah ke Lapas Bulak Kapal pada Kamis 16 Juni 2024.

Sussani mengatakan pihak Lapas Bulak Kapal masih menunggu hasil penyelidikan polisi dengan proses ekshumasi jenazah korban dilaksanakan di makam korban di Tapanuli Tengah, Sumur.

"Sudah ekshumasi. Nanti hasil ekshumasi akan ketahuan meninggal karena apa. Makanya kita tunggu, saya juga ikut memantau, Sudah dilakukan kegiatan ekshumasi gali kubur dan autopsi di tempat, di makamnya korban di Tapanuli Tengah, Sumut. Dari pihak keluarga sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak dua orang adik kandung dan saudaranya," ujarnya.

Kemudian dua orang napi yang satu sel dengan korban yang menjadi saksi mahkota juga diperiksa pihak lapas.

"Dari lapas sudah diperiksa dua orang dan tahanan satu sel juga sudah diperiksa, lima orang saksi yang diperiksa," ujarnya.