Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Warga Diminta Bersihkan Rumah Sebelum Mudik

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengatakan, adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta sejak beberapa minggu terakhir.

Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah DKI Widyastuti mengatakan, Pemprov DKI pun mengimbau warga untuk membersihkan rumah yang ada genangan air, agar tidak menjadi sarang nyamuk saat ditinggal mudik pada Hari Raya Idul Fitri 2024.

"Imbauan ini sifatnya edukasi supaya selama ditinggal jangan sampai ada genangan air bersih berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk," ujar Widyastuti, dikutip Selasa, 2 April 2024.

Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Widyastuti juga mengatakan, Pemprov DKI juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI untuk imbauan kepada warga sebelum meninggalkan rumah dalam rangka mudik lebaran.

"Kepada warga bagaimana menutup tempat penampungan air, kemudian kalau ada tempat air yang tidak bisa ditutup, diberikan ikan pemakai jentik," ujarnya. 

Kasus DBD di Jakarta meningkat pesat dalam satu bulan terakhir dan terdapat 1.729 kasus DBD di Jakarta hingga 18 Maret 2024.

Jumlah orang yang terjangkit itu naik 1.102 orang dari sebelumnya 627 kasus pada 19 Februari 2024.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menjelaskan kasus DBD di DKI terbanyak di wilayah Jakarta Barat yakni sebanyak  526 kasus DBD dimana terjadi pada anak-anak hingga dewasa.

"Di wilayah Jakarta Barat ada 562 kasus, kemudian di Jakarta Selatan 450 kasus,” ujar Ani.

Kemudian Dinkes DKi juga menjelaskan terdapat 395 kasus DBD di Jakarta Timur dan 194 kasus di Jakarta Utara.

Selanjutnya ada 115 kasus di Jakarta Pusat dan 13 kasus di Kepulauan Seribu.

Nyamuk DBD/ilustrasi.

Photo :
  • www.jakarta.go.id

Ani menegaskan, peningkatan kasus DBD di Jakarta masih terkendali dan masih bisa ditangani, dengan kapasitas rumah sakit masih mumpuni untuk menangani warga yang terjangkit.

"Sekarang masih oke, masih terkendali. Sampai sekarang masih kami monitor semua. Semua masih terkendali,” ujarnya.