Sahroni Minta Jokowi Copot Pj Gubernur DKI, Respons Heru Budi Tak Terduga
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono merespons pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni yang meminta Presiden Jokowi mencopot Heru buntut pencabutan sepihak Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Heru belum mau berkomentar banyak terkait pernyataan Ahmad Sahroni. Ia hanya menegaskan bahwa bakal menyukseskan Jakarta untuk Indonesia.
"Sukses Jakarta untuk Indonesia," kata Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, dikutip Jumat, 8 Maret 2024.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menilai langkah pencabutan KJMU di tengah jalan ini merupakan tindakan yang fatal dan tidak berperikemanusiaan.
"Saya kira ini langkah yang fatal, tidak tepat, dan tidak berperikemanusiaan. Apa yang Pak Pj Heru lakukan, sama sekali tidak sejalan dengan spirit dan arahan Pak Presiden Jokowi yang pro rakyat. Apalagi ini soal pendidikan. Jadi, Pak Pj Heru sama saja telah merusak nama baik Pak Jokowi. Maka sebaiknya Pak Presiden segera pecat Pj Heru. Kebijakannya sudah banyak yang sangat ekstrim dan jelas merugikan masyarakat," kata Sahroni dalam keterangannya pada Kamis, 7 Maret 2024.
Lebih lanjut, Sahroni meminta Heru Budi untuk tidak membuat kebijakan yang merenggut hak-hak masyarakat kecil. Karena, menurut Sahroni, pencabutan KJMU ini membuat ketimpangan akses pendidikan semakin besar di Jakarta.
“Karena ini sudah sangat kacau. Pertama itu kan memang hak mereka untuk menerima, mereka memang tidak mampu. Kedua, kalau diputus di tengah jalan seperti ini, mereka mau lanjut kuliah pakai apa? Bayarnya gimana? Apa enggak dipikir sampai ke situ? Jangan semau-maunya begitu, dzalim bapak (Pj Heru)," katanya.
Maka itu, Sahroni berharap agar Heru Budi segera mengembalikan hak para penerima KJMU tersebut.
“Semoga hati nurani Pak Pj Heru terketuk. Kembalikan apa yang memang merupakan hak mereka,” pungkasnya.