Pemprov DKI Prediksi Kebutuhan Beras Naik 3,53% Jelang Ramadan
- VIVA/Anisa Aulia
Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI memprediksi adanya kenaikan kebutuhan beras sebesar 3,53 persen menjelang Ramadan 2024.
"Kebutuhan normalnya sampai Ramadan, dan Idul Fitri terjadi kenaikan kurang lebih pada 3,53 persen," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati di Balai Kota pada Kamis, 7 Maret 2024.
Eli mengatakan bahwa prognosa kebutuhan saat ini sudah dipetakan mulai 1 Maret sampai 30 April 2024. Adapun, stok beras yang tersimpan di Pasar Induk Cipinang sebesar 30 ribu ton sehingga dipastikan kebutuhan beras tercukupi hingga Idul Fitri.
"Sehingga, kalau pada saat Idul Fitri nanti kenaikannya adalah pada angka 4,67 persen," kata dia.
Tak hanya itu, Pemprov DKI juga mencatat kebutuhan tertinggi menjelang Ramadan, yakni telur di angka tujuh persen yang digunakan untuk membuat kue. Kemudian, kebutuhan daging sapi dan kerbau diperkirakan naik 8,63 persen.
Dinas KPKP DKI juga bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti Food Station Tjipinang Jaya, Bulog, Dharma Jaya dan pasar modern lainnya untuk memastikan stok dan harga pangan tercukupi menjelang Ramadan.
"Sehingga, nanti akan diberikan kepada masyarakat adalah harga-harga yang terjangkau," tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya memastikan stok bahan pokok aman dan inflasi di Jakarta terkendali menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah/2024.
Hal tersebut dikemukakan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono usai menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Bank Indonesia (BI) dan sejumlah instansi terkait di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu, 6 Maret 2024.
Heru Budi mengatakan, pihaknya terus bersinergi dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat, BI, Badan Pusat Statistik (BPS), Perum Bulog, hingga Polda Metro Jaya untuk menekan inflasi.
"Hari ini kita memastikan pertama menjaga inflasi. Kedua, ada beberapa poin yang menjadi faktor-faktor inflasi di DKI, terutama terkait listrik dan bahan bakar, serta makanan tentunya," kata Heru Budi.
Heru menambahkan, salah satu langkah konkret untuk menekan inflasi di Jakarta adalah memastikan ketersediaan bahan pangan aman, dengan mengecek ketersediaannya di Perum Bulog maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station.
"Bulog menyampaikan ke kita semua dan Food Station, stok cukup memadai untuk kebutuhan di Jakarta," katanya.