Heboh Kasus Bullying Siswa Binus Serpong, FSGI Desak Kemendikbud Bubarkan Geng Sekolah

Adanya kasus bullying disertai kekerasan antara siswa SMA Binus School Serpong, Tangerang Selatan, hingga kini menjadi sorotan berbagai pihak,
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta - Ketua Dewan Pakar  Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek (Kemendikbudristek) bersikap tegas dengan turun tangan membubarkan geng-geng sekolah yang kerap melakukan aksi kekerasan maupun perundungan (bullying) kepada siswa lainnya. 

Demikian disampaikan Retno Listyarti merespons kasus bullying disertai kekerasan antara siswa SMA Binus School Serpong, Tangerang Selatan, yang menuai sorotan berbagai pihak,

"FSGI mendesak Kemendikbudristek untuk segera turun tangan menangani kasus kekerasan peserta didik di Binus International School," ujar Retno dalam keterangannya, Selasa 20 Februari 2024. 

Komisioner KPAI Retno Listyarti.

Photo :
  • VIVAnews/Suparjo Ramalan

Retno mengatakan kelompok geng-geng di sekolah saat ini kian marak dan terdapat di masing-masing sekolah yang ada. FSGI juga meminta pihak Dinas Pendidikan setempat bekerja sama dengan Kemendikbudristek untuk membubarkan geng-geng sekolah yang meresahkan tersebut. 

"Geng sekolah saat ini sudah menjamur di berbagai sekolah, oleh karena itu FSGI mendorong dinas-dinas pendidikan di berbagai daerah bersama Kemendikbudristek untuk memikirkan cara dan terapi yang tepat untuk mencegah dan membubarkan geng-geng sekolah yang berpotensi melakukan berbagai kekerasan," ujarnya. 

Pihak FSGI juga menegaskan geng-geng sekolah ini akan memiliki dampak buruk pada anak. "Berbagai bentuk akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak," ujarnya. 

FSGI juga menghimbau agar masyarakat berhenti menyebarkan video bully tersebut, yang dikhawatirkan ditiru oleh siswa lain.

"FSGI juga mendorong masyarakat untuk menghentikan share video ke media sosial, jika kita menerima, cukup berhenti di kita dan jangan disebar lagi. Karena ketika di-share lagi, berpotensi ada peniruan peserta didik lain di Indonesia," ujarnya.

Diketahui kasus bullying disertai kekerasan yang terjadi di sebuah SMA di Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), dilakukan oleh seniornya yang merupakan geng sekolah.

Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi mengatakan korban mengalami sejumlah luka akibat perundungan. "Betul ada luka, untuk detail lukanya menunggu hasil dari dokter," ujar Alvino.

Alvino menjelaskan saat ini korban masih menjalani perawatan di rumah sakit dan polisi juga masih mendalami kasus tersebut.

Kasus bullying disertai kekerasan tersebut terjadi di warung di belakang salah satu sekolah swasta dan viral pada Senin 19 Februari 2024. 

Dalam kasus ini korban merupakan calon anggota geng disebut harus melakukan beberapa hal untuk bisa bergabung, termasuk membelikan makanan hingga mengalami kekerasan fisik. 

Diketahui korban diikat di tiang hingga dipukuli menggunakan balok kayu. Beberapa siswa diduga ikut merekam aksi tersebut dan menertawakannya. 

Para pelaku yang diduga terlibat sudah dihukum pihak sekolah.