Jaksel Siapkan Lahan MRT Lebak Bulus-HI

Subway, salah satu moda angkutan mass rapid transit (MRT)
Sumber :
  • www.urbanrail.net

VIVAnews – Pemerintah Jakarta Selatan sedang membebaskan lahan untuk konstruksi proyek mass rapid transit (MRT) tahap 1 Lebak Bulus – Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Hal ini dinyatakan Sekretaris Kota Jakarta Selatan, Mangara Pardede, Rabu 14 Juli 2010.

Untuk 2010 ini, pemerintah akan membebaskan tanah dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan RS Fatmawati sampai Terminal Lebak Bulus karena ganti rugi kepada pemilik lahan sudah selesai dibayarkan.

Setelah pengerjaan dua titik itu tuntas, pemerintah akan melanjutkan lagi dengan menginventarisir lahan dari Jalan RS Fatmawati sampai Jalan Panglima Polim.

Mangara memperkirakan untuk pembebasan lahan dari Jalan RS Fatmawati sampai Jalan Panglima Polim akan menyentuh beberapa kelurahan di dua kecamatan. Yakni, Kelurahan Cipete Selatan, Gandaria Selatan di Kecamatan Cilandak. Kemudian, Kelurahan Gandaria Utara, Cipete Utara, Pulo, Melawai, Kramat Pela di Kecamatan Kebayoran Baru.

Menurut Mangara, pembebasan lahan dilakukan karena berdasarkan studi, jalur MRT ini butuh lahan selebar 22 meter. Sedangkan sejumlah titik jalan di sepanjang Fatmawati sampai Panglima Polim lebarnya kurang dari 22 meter.

"Jadi, warga yang terkena pelebaran paling hanya akan kena sekitar 1 meter sampai 2 meter saja," kata Mangara.

Jalur MRT tahap 1 rute Lebak Bulus - Bundaran HI panjangnya 15,5 kilometer. Sepanjang jalur ini akan dibangun 13 stasiun yang meliputi delapan stasiun layang dan lima stasiun bawah tanah serta satu depo  yang terletak di Lebak Bulus.

Delapan stasiun layang akan dibangun di terminal Lebak Bulus, RS Fatmawati, Jalan Cipete Raya, Jalan Haji Nawi, Blok A, Blok M, Jalan Sisingamangaraja, serta Senayan.

Sedangkan lima stasiun bawah tanah akan ditempatkan di sepanjang Istora Senayan, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

Seperti diberitakan sebelumnya, MRT tahap 1 rute Lebak Bulus - Bundaran HI akan mulai dilelang November 2010. Sehingga pembangunan fisiknya bisa dimulai 2012. Ditargetkan, pada 2016 rute ini sudah beroperasi.

Kalau rute ini sudah jadi, lintasan itu dapat ditempuh hanya dalam waktu 30 menit. Menggunakan kereta, laiknya kereta api listrik, dengan enam gerbong, dan mampu membawa 1.200 penumpang sekaligus. (hs)