Krimonolog Ungkap Kecil Kemungkinan Ibu-Anak Tewas di Depok Jadi Korban Pembunuhan

Polisi melakukan olah TKP ibu-anak meninggal tinggal kerangka di Depok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Galih Purnama (Depok)

Depok – Kematian misterius ibu dan anak di Cinere, Depok masih belum menemukan titik terang. Kasus kematian Grace (64) dan David (38) dianggap cukup unik dan rumit untuk diungkap. Banyak kalangan menyoroti kematian yang mirip dengan kematian satu keluarga di Kalideres pada tahun lalu.

Kriminolog dari Universitas Budi Luhur, Nadia Larasati menyoroti beberapa hal dalam kasus ini. Korban adalah satu keluarga dan menutup diri dari lingkungan dan keluarga besar. Kemudian juga ditemukan petunjuk berupa surat dalam kematian ibu dan anak tersebut.

“Jadi memang kelihatan keluarga ini menarik diri dari lingkungan masyarakat bahkan juga keluarganya ya. Ini cukup memprihatinkan sebetulnya karena si korban terlihat tidak punya ikatan sosial atau bonding dengan lingkungan sekitar dan orang terdekat," ujarnya, Minggu, 17 September 202. 

Dia menambahkan, "Ini sebetulnya yang kemudian membuat kenapa akhirnya sudah cukup lama tapi baru ketahuan kalau ternyata penghuni rmh meninggal dan sudah ditemukan tinggal kerangka."

Satpam ungkap jasad ibu dan anak tinggal tulang di perumahan Cinere, Depok

Photo :
  • Galih Purnama/Depok

Korban terlihat sangat minim berinteraksi baik dengan lingkungan ataupun keluarga. Sehingga kecil kemungkinan kalau mereka adalah korban pembunuhan atau perampokan.

“Tapi kalau diliat lagi bahwa si keluarga ini minim interaksi dengan orang lain. Artinya kan kemungkinan mereka berkonflik yang berakibat pada pembunuhan juga kecil. Atau perampokan yang berakhir pembunuhan kalau dilihat dari TKP sepertinya juga tidak,” ujarnya.

Namun dia memperhatikan soal kondisi finansial keluarga tersebut. Apakah kematiannya karena bunuh diri atau karena faktor ekonomi.

“Bisa jadi keluarga tersebut mengalami kesulitan hidup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mereka terasing dari sekitar sehinngga tidak mau minta tolong dan akhirnya meninggal,” ujarnya.

Nadia menuturkan, tulisan berjudul ‘To You Whomever’ merupakan hal yang menarik dalam kematian tersebut. Itu menandakan adanya masalah relasi sosial antara keluarga dengan lingkungannya. Kalimat tersebut mengindikasikan penulisnya berkeyakinan mereka suatu saat akan ditemukan oleh siapapun.

“Sangat berjarak dan terisolasi gitu, tapi ya mereka sendiri yang membuat itu. Ini penyebabnya bisa macam-macam ya, misal mereka punya trust issue terhadap orang lain dan sebagainya. Ini juga kelihatan ya kalau si penulisnya udah menduga bahwa akan ada orang yang entah siapa yang akan menemukan jasad mereka,” ujarnya.

Sepekan lebih sejak kasus ini terungkap, polisi belum dapat menyimpulkan penyebabnya. Penyidik gabungan dari interprofesi pun turun tangan mengungkap kasus ini. Namun hingga kini belum ditemukan titik terangnya.

Jasad ibu dan anak itu ditemukan sudah menjadi kerangka di dalam rumah. Keduanya ditemukan dalam kamar mandi dengan posisi berdampingan.

Belasan saksi sudah diperiksa. Mulai dari lingkungan, satpam, keluarga hingga pihak sekolah David. Namun belum juga ada pencerahan atas kasus tersebut.