Kematian Ibu dan Anak di Depok, Kurir Ekspedisi Cium Bau Bangkai Sejak Sebulan Lalu

Kurir ekspedisi yang mencium bau bangkai dari rumah ibu-anak tewas di Depok
Sumber :
  • VIVA/Galih Purnama

Depok – Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok saat ini sedang menjadi pembicaraan hangat. Pasalnya di salah satu rumah di komplek elit tersebut ditemukan dua jenazah ibu dan anak sudah mengering dan menjadi kerangka.

Tidak ada yang mengetahui pasti kapan ibu dan anak bernama Grace (64) dan David (38) itu tewas. Karena keduanya dikenal sangat tertutup di lingkungan perumahan. Tetangga bahkan sangat jarang melihat keduanya keluar rumah.

Kalaupun sesekali terlihat, mereka hanya keluar untuk membuang sampah dan membeli makan. Selebihnya keduanya ‘mengurung’ diri dalam rumah.

Sebelum ditemukan oleh warga, dari rumah Grace (64) dan David (38) ternyata sudah sering tercium aroma tidak sedap. Bau yang ditimbulkan seperti bau bangkai binatang.

Namun tidak ada yang curiga kalau ternyata itu adalah bau dari jasad ibu dan anak yang sudah mengering dan tersisa kerangka saja.

TKP rumah ibu dan anak tewas tinggal kerangka di Cinere, Depok

Photo :
  • VIVA/Galih Purnama

Hal itu diungkapkan oleh Hendrik petugas jasa ekspedisi yang sering melintas di rumah Grace dan David. Dia sudah mencium bau menyengat sejak dua bulan lalu.

“Kecium baunya 2-3 kali sekitar 3 minggu lalu, pas Agustus. Kadang nyanter baunya. Nggak tau asal baunya dari rumah ini,” kata Hendrik, Sabtu, 9 September 2023.

Walau sudah mencium bau menyengat namun dia tidak lapor ke satpam perumahan. Karena dia mengira itu adalah bau bangkai binatang. Bau menyengat itu tercium santer pada malam hari.

“Kalau nganter malam kecium agak bau bangke, biasa nggak. Kirain bangkai tikus karena dekat tong sampah. Nggak lapor ke petugas,” ceritanya.

Pegawai ekspedisi itu mengungkapkan sering melihat rumah tersebut kalau sedang antar paket. Dia tidak curiga kalau ada jasad mayat di dalamnya. Karena rumah tersebut terlihat sepi dan seperti tidak ada penghuni.

“Kirain rumah kosong, nggak pernah (lihat penghuni). Kirain rumah kosong,” ujarnya.

Dia mengaku sempat mengantar paket ke rumah tersebut sekitar dua tahun lalu. Namun dia tidak terlalu jelas mengingat karena sudah sangat lama. “Mungkin dulu pernah nganter ke rumah ini 2 tahun ke belakang, tapi lupa juga,” tutupnya.

Terlihat 2 Bulan Lalu

Sementara itu, Toto, tetangga korban mengungkapkan, keluarga itu sangat jarang terlihat. Mereka sama sekali tidak bergaul dengan lingkungan.

“Almarhumah ini tidak pernah saya lihat berkomunikasi dengan tetangga kiri atau pun kanan. Jadi saya melihat dia itu saat membuang sampah saja. Pada hari-hari tertentu dia membuang sampah, kalau kebetulan saya lihat, saya lihat,” kata Toto.

Di rumah berlantai dua itu, hanya dihuni oleh Grace dan David. Suami Grace sudah meninggal tahun 2011. Sekilas, rumah tersebut seperti tidak terawat. Cat dinding sudah pudar dan ada bagian atap yang lepas.

“Terakhir yang tinggal di rumah ini hanya dua orang sejak 2011 hanya dua orang yang saya tahu. Sebelum itu keluarga utuh, sebanyak tiga orang. Suami, istri dan anak. Suami meninggal tahun 2011, jadi sudah 12 tahun lalu,” cerita Toto.

Toto terakhir kali melihat penghuni rumah itu sekitar dua bulan lalu. Penghuninya keluarg hanya untuk buang sampah. “Saya melihat secara fisik kira-kira dua bulan lalu. Karena dia membuang sampah di depan rumah saya,” ujarnya.

“Aktivitas sehari-hari ya tertutup seperti ini, kecuali saat membuang sampah atau mungkin beli makanan. Secara persisnya tidak tahu,” timpalnya.

Rumah Toto berjarak lima rumah saja dengan Grace. Dia mengaku tidak kenal dan tahu latar belakang keluarga itu. Toto belum pernah melihat kerabat keluarga korban yang datang menengok.

“Profesi pastinya tidak tahu, tapi yang suaminya dulu disampaikan usaha sendiri, pemahaman saya lah. Saya tidak pernah melihatnya (kerabat),” ungkapnya.

Dia menceritakan, pernah melihat Grace dan David keluar rumah naik taksi. Tapi dia tidak tahu kemana mereka perginya.

“Tapi saya lihat beliau naik taksi, tapi saya kan tidak melihat terus-menerus. Naik taksi tujuannya kemana saya tidak tahu, yang saya tahu taksinya selalu Blue Bird,” pungkasnya.