Heru Budi Sebut Ada 300 Gedung di Ibu Kota yang Harus Siram Air dari Atap

PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Sumber :
  • Sherly/VIVA.

Jakarta - Penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengaku pihaknya sudah melakukan pendataan jumlah gedung yang berada di Ibu Kota. Adapun pendataan tersebut dilakukan untuk dipasangkan alat penyemprot air atau water mist guna mengatasi polusi udara.

Dari hasil pendataan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, terdapat 300 gedung yang perlu dipasang alat water mist.

"Dari data yang saya terima per hari ini adalah 300 sekian gedung," kata Heru Budi di Gedung Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Agustus 2023.

Polusi Udara Jakarta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Oleh sebab itu, Heru Budi berencana bakal memanggil pengelola dari 300 gedung yang sudah masuk dalam pendataan itu secara bertahap.

Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu mengatakan, nantinya pengelola atau perwakilan dari pemilik gedung akan dijelaskan soal ketentuan baru kewajiban memasang alat water mist.

"Nanti kan saya secara bertahap panggil 100-100 (pengelola gedung) di balai kota untuk kita jelaskan. Jadwalnya hari Senin, Selasa, Rabu," kata dia.

Heru Budi menegaskan alat water mist atau penyemprot air itu tidak disediakan oleh Pemprov DKI. Tiap pengelola gedung diwajibkan membelinya dengan anggaran masing-masing.

"Beli masing-masing. yang namanya kondisi kekeringan itu kondisi cuaca panas kan tidak tahun ini saja. tahun depan ketemu lagi," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menyemprotkan air atau water mist dari gedung-gedung tinggi demi mengurangi polusi udara di ibu kota. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, upaya water mist ini sebelumnya telah dilakukan di Gedung Pertamina pada Minggu, 27 Agustus 2023.

"BRIN diminta Kemenko Marves untuk membuat alat namanya water mist generator. Itu diuji coba di Gedung Pertamina," kata Asep kepada wartawan, Selasa, 29 Agustus 2023.

Asep menilai water mist ini lebih efektif dibandingkan dengan penyiraman atau penyemprotan air di jalanan ibu kota. 

Ilustrasi polusi Jakarta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Ia pun menyebutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemenko Marves untuk membahas lebih lanjut usulan water mist tersebut untuk diterapkan di Jakarta. Asep mengusulkan agar water mist ini bisa dilakukan sebanyak dua kali dalam satu hari.

Asep mengatakan, berdasarkan biaya biaya perakitan hingga pemasangan alat yang dibuat oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), alat water mist ini menghabiskan dana Rp 50 juta.

"Kemarin itu dari BRIN menyampaikan kisaran Rp 50 juta untuk satu unit dan itu sangat mudah dibuat ya. Kemarin baru uji coba, jadi nanti BRIN akan menyampaikan spesifikasinya," pungkasnya.