Penyebab Kebakaran Pemukiman Padat Penduduk di Gambir Masih Belum Pasti, Polisi Lakukan Ini
- Andrew Tito
Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar polisi Komarudin mengatakan, pihaknya minta bantuan Laboratorium Forensik Polri guna mencari sumber api penyebab kebakaran hebat yang melanda ratusan rumah di Jalan Kebon Jahe Kober, Gambir, Jakarta Pusat.
"Dari awal titik api barulah nanti kita bisa dalami penyebabnya apa," ujar dia kepada wartawan, Jumat 25 Agustus 2023.
Komarudin mengarakan, Labfor Polri bakal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga. Dugaan kebakaran buntut kompor salah satu rumah disana disebut belum bisa terkonfirmasi. Kata dia, Labfor yang bakal membuktikan penyebabnya lewat olah TKP dicocokkan dengan keterangan para saksi mata.
"Katanya mendengar ada suara ledakan seperti gas, ada yang kompor minyak, atau listrik, nanti dari Labfor yang akan lebih detail," katanya.
Adapun area yang terdampak kebakaran cukup luas. Dirinya menyebut ada empat Rukun Tetangga mulai dari RT 2 sampai dengan RT 5. Sementara ini ada 156 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Saat pihaknya di lapangan, sebagian warga juga masih ada yang lalu-lalang mencari barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
"Karena hingga sore masyarakat masih dalam kondisi syok. Tentu kita butuh waktu juga," katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan, kejadian kebakaran besar yang berdampak pada 152 rumah di Jalan Kebon Jahe Kober, Gambir, Jakarta Pusat, mengakibatkan sebanyak 274 warga mengungsi, Rabu 23 Agustus 2023 malam. Terdapat dua orang tewas dalam kebakaran itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, identitas dua korban meninggal tersebut yakni Siti Hajar (70) dan Tisna Amsari (83). Kedua korban meninggal karena sesak nafas akibat asap tebal kebakaran.
"Korban jiwa, Siti Hajar 70 tahun Jalan Kebon Jahe Gang 3 RT 03/08. Tisna Amsari 83 tahun Jalan Kebon Jahe Gang 3 RT.03/08," ujar Isnawa dalam keterangannya dikonfirmasi awak media, Kamis, 24 Agustus 2023.
Isnawa mengatakan, peristiwa tersebut juga berdampak pada 196 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 574 jiwa dilaporkan kehilangan tempat tinggal.