Hentikan Proyek ITF, Heru Budi Bilang Memakan Biaya Rp 3 Triliun Setahun

Ilustrasi proyek pengelolaan sampah-Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter
Sumber :
  • Jakpro

Jakarta – Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyebut proyek Intermediate Treatment Faclity (ITF) Sunter, Jakarta Utara banyak memakan biaya. Tapi Heru mempersilahkan jika proyek tersebut dilakukan secara bussines to bussines.

"Saya tidak anti dengan ITF, silakan B-to-B (bussiness to bussiness) dengan catatan tidak ada tipping fee," ujar Heru kepada wartawan di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Agustus 2023.

Adapun tiping fee yang dimaksud Heru Budi, adalah biaya yang dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta kepada pihak swasta yang mengelola sampah di Ibu Kota.

"Pemprov DKI tidak punya uang buat tipping fee. Kalau dihitung-hitung masa satu tahun Pemprov DKI ngeluarin Rp 3 triliun, itu kalau saya ngitung," katanya.

Namun, jika memang ITF Sunter mau tetap berjalan, Heru menyarankan agar semua dikelola langsung oleh Pemprov DKI Jakarta. 

"Ya sudah kalau memang harus ITF (biar) Pemprov DKI yang bikin. Kan kalau Pemda DKI yang bikin jadi punya Pemprov DKI. Terus sampahnya punya DKI, sampahnya dibuang ke ITF. Ada BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) kan, dah gitu aja. Ya kalau mau Pemprov DKI sama JakPro," jelasnya.

Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu kini mengaku, tengah fokus pada proyek Refuse Derived Fuel (RDF). Proyek itu melakukan pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP). Ketimbang ITF yang mengolah sampah menjadi daya listrik.

Sebagai informasi, pembangunan proyek pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara disetop oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Proyek tersebut dihentikan karena terkendala biaya dan beberapa investasi yang nilainya sangat tinggi. 

"(ITF tidak dilanjut) iya. Ya kita kan enggak sanggup ya," ujar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023.

Heru pun membeberkan kendala biaya investasi untuk layanan pengelolaan sampah (BLPS) ITF sangat besar. Kendala ini muncul karena nilai investasi dan besaran Biaya Layanan Pengolahan Sampah (BLPS) ITF yang terlalu besar. Oleh sebab itu, Heru memutuskan untuk menghentikan proyek ITF dan memilih untuk membangun proyek RDF.

Anggaran membangun RDF ini lebih kecil jika dibandingkan dengan ITF. Jika berkaca pada pembangunan ITF Bantargebang, maka hanya akan memakan anggaran Rp 1 triliun.