Polusi Udara di Ibu Kota Makin Kacau, Heru Budi: Beban Jakarta Berat, Yang Pelat B kan Jabodetabek
- ANTARA FOTO/Fauzan/nym.
Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan Ibu Kota memiliki beban berat dalam mengatasi kualitas udara yang semakin memburuk. Ia juga meminta wilayah kota penyangga yang berada di sekitarnya turut membantu mengurangi polusi udara tersebut.
Heru mengatakan, mengatasi indeks kualitas udara atau pencemaran tidak bisa hanya dilakukan DKI sendiri, namun perlu adanya sinergi dari wilayah Jabodebek untuk mengatasi kondisi tersebut.
"Jadi memang beban Jakarta berat, tapi tidak mengurangi tanggung jawab Pemerintah Provinsi [Pemprov] DKI Jakarta. Kami juga berharap teman-teman Jabodebek saling bersinergi," kata Heru Budi dalam diskusi Forum Mereka Barat 9 secara virtual, Selasa, 8 Agustus 2023.
Sementara itu, sinergi yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi udara salah satunya dengan cara mengurangi jumlah kendaraan konvensional. Pasalnya, jumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang memasuki Kota Jakarta bertambah banyak.
Heru menyebut selama satu tahun terakhir, kendaraan roda empat meningkat dari 4 juta menjadi 6 juta. Begitu juga dengan roda dua dari 14 juta menjadi 16 juta. "Yang berplat B itu kan Jabodetabek, dan hampir semua masuk ke Jakarta," ucap dia.
Sejauh ini beberapa strategi yang telah dilakukan Pemprov DKI dalam mengatasi kualitas udara Jakarta buruk salah satunya adalah dengan menambah kendaraan bus konvensional menjadi bus listrik.
Kemudian peralihan ke kendaraan listrik yang dimulai di wilayah Pemprov DKI, dimana sejauh ini sudah mulai diterapkan di Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, dan nantinya akan menyusuk ke masyarakat Jakarta secara bertahap.
"Pemda DKI juga memberikan maksimal setiap Jumat para Walikota melakukan penanaman pohon. Begitu juga saya kalau luang tiap Selasa dan Jumat tanam pohon," ucap dia.
Sebagai informasi, Berdasarkan data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023. Indeks kualitas polusi udara Jakarta mencapai angka 186 alias masuk kategori tidak sehat.
Kemudian tercatat konsentrasi PM2.5 mencapai 121,7 ?g/m3 (mikrogram per meter kubik) udara. Angka tersebut lebih tinggi 24,3 kali dari standar panduan udara tahunan WHO.
Sedangkan konsentrasi PM10 mencapai 144 ?g/m3. Indeks udara Kota Jakarta ini juga menjadi paling tinggi dalam kurun satu pekan terakhir. Indeks kualitas udara yang baik itu berada di angka 0-50, sedangkan AQI di atas 300 dianggap berbahaya.