Viral Kampung di Bawah Kolong Tol Angke, Ketua DPRD DKI: Bahaya Kalau Tiba-tiba Kebakaran
- VIVA/Riyan Rizky
Jakarta – Viral di media sosial sebuah perkampungan yang berada di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat. Kondisi kampung di bawah Tol Angke itu viral setelah diunggah di akun YouTube Bang Brew TV.
Kolong Tol Angke disulap warga menjadi permukiman dengan fasilitas yang terbilang cukup lengkap. Bahkan, ada aliran listrik yang mengaliri tiap rumah di bawah kolong tol tersebut.
Namun, sirkulasi cahaya dan udara yang masuk ke kolong tol itu nampak kurang baik akibat sempitnya jarak antara langit-langit kolong tol dengan dasar tanah. Bahkan, masyarakat harus berjalan dengan posisi menunduk saat memasuki kampung di bawah kolong tol itu.
"Jalannya begini, menunduk cuy," kata Bang Brew melalui video YouTube-nya, seperti dikutip, Selasa, 20 Juni 2023.
Dari video tersebut, tidak hanya ada rumah penduduk di bawah kolong tol. Tapi juga ada sekolah bernama Sekolah Pondok Domba Kolong dan satu musala yang tengah dalam kondisi pembangunan.
"Ada sekolah Pondok Domba Kolong, ada musala. Di dalam sana emang gerah banget, jadi mau enggak mau beli kipas angin. Kayak masuk sauna di dalam situ," katanya.
Terkait dengan hal tersebut, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku khawatir akan adanya warga yang tinggal di kolong tol tersebut. Sebab, pernah terjadi kebakaran di permukiman warga di kolong tol, tepatnya di Kolong Tol Pluit tahun 2019 lalu.
"Itu bahaya loh, kalau dia tiba-tiba kebakaran, kan dulu pernah kebakaran tuh dulu di jembatan kolong, ada yang retak kolong tol-nya," kata Prasetyo kepada wartawan, Selasa, 20 Juni 2023.
Prasetyo lantas mendesak pemerintah daerah (Pemda) untuk segera menertibkan warga yang tinggal di kolong Tol Angke. Pemda, kata dia, bisa berkoordinasi dengan Forkopimda setempat dalam menangani masalah permukiman di kolong Tol Angke tersebut.
"Itu kan masalah klasik, pemerintah daerah seharusnya kan ada Satpol-PP nya di wilayah, ada lurahnya di wilayah. Kalau tiba-tiba dikasih listrik ya manjang dia di situ, kayak gitu pemerintah harus ada," ujarnya.
"Kalau provinsi kan ada Forkompinda, hingga komunikasi dengan aparat terkait, ngomong disosialisasikan," kata Prasetyo.