Pengakuan Mengejutkan Preman yang Teror Penghuni Apartemen di Bekasi

Ilustrasi preman ditangkap polisi.
Sumber :
  • VIVAnews/ Diki Hidayat.

VIVA Metro – Sigit alias S, preman yang viral karena meneror penghuni apartemen di Bekasi mengungkapkan pengakuan yang mengejutkan.

Kepada penyidik, Sigit mengaku meneror penghuni apartemen di Bekasi lantaran adiknya diganggu.

"Keterangan dari yang bersangkutan dan saksi termasuk korban, itu dia menyampaikan bahwa adiknya atau adik-adiknya dalam tanda kutip sebenarnya bukan adiknya. Hanya alasan dia saja itu diganggu," ujar Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Widi Irawan di Polda Metro Jaya, Kamis, 9 Maret 2023.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Widi mengatakan tidak ada yang mengganggu adik dari Sigit. Adapun gangguan itu digunakan Sigit sebagai dalih dibalik aksi teror yang ia lakukan.

Ilustrasi wanita jadi korban teror

Photo :
  • U-Report

"Sebenarnya tidak pernah terjadi, jadi modusnya modus ade-adean yang seperti media sampaikan dengan alasan adik saya diganggu, kakaknya marah.  Ternyata setelah kita cek, kita periksa, seluruhnya itu tidak terjadi," tuturnya. 

Selain meneror, Sigit juga ternyata turut merusak sejumlah bagian apartemen milik penghuni tersebut.  Beruntung, penghuni lebih dulu menyelamatkan diri sebelum teror dan pengrusakan itu dilakukan Sigit.

"Alhamdulilah korban bisa menyelamatkan diri. Jadi pada saat diancam mau disabet bisa menghindar dan laporkan hal tersebut pada kita," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Subdit Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah mencokok preman yang melakukan aksi perusakan di salah satu apartemen di Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

"Sudah (ditangkap)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi kepada wartawan, Rabu 8 Maret 2023.

Aksi perusakan yang dilakukan preman tersebut viral di media sosial. Belakangan, aksi tersebut bukan hanya sekali saja. Melainkan sempat ada beberapa aksi premanisme sebelum-sebelumnya.

Dalam rekaman itu, pelaku mengayunkan senjata tajam sambil berteriak memanggil petugas keamanan. Tak lama, pelaku mengayunkan senjata tajamnya ke dua orang sekuriti tersebut.

Polisi amankan kumpulan preman. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • Istimewa

Tiga tahun diteror

Menanggapi masalah tersebut, Ketua Perhimpunan Pemilik Dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS), Muhamad Taufik mengatakan, aksi teror seperti itu sudah terjadi sejak tiga tahun lalu.

"Para preman ini dikontrak pengembang apartemen, guna menghadapi konsumen yang merasa dikecewakan oleh pengembang," katanya kepada wartawan beberapa waktu lalu.