Polisi Buru Terapis yang Jepit Kepala Anak Autis di Depok

Markas Polresta Depok (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • Google Map

VIVA Metro – Terapis wicara di sebuah rumah sakit di Kota Depok, Jawa Barat, menjepit kepala seorang balita yang juga pengidap autisme dengan kakinya sendiri, hingga menjerit. 

Berdasarkan video viral di media sosial, nampak korban menjerit kesakitan lantaran kepalanya dijepit oleh pelaku. Namun, pelaku justru tak peduli dan terlihat asik memainkan ponselnya. 

Kasi Humas Polres Metro Kota Depok, AKP Fitri, mengatakan pelaku telah berhasil teridentifikasi. Hingga saat ini, polisi masih memburu pria berinisial H yang tega melakukan aksi itu ke pengidap autisme.

"Hingga saat ini yang bersangkutan masih dalam pencarian," ujar Fitri kepada wartawan, Rabu, 15 Februari 2023.

Fitri menjelaskan, peristiwa yang dilakukan terapis wicara berinisial H itu terjadi pada Selasa, 14 Februari 2023 siang. Adapun korban berinisial RF, merupakan seorang balita yang berusia 2 tahun 10 bulan.

"Korban berinisial RF, dia mengidap ASD (Autism Spectrum Disorder)," bebernya.

Dalam kasus ini, kata Fitri, pelaku diduga melanggar Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 3 tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan, anak pengidap Autism Spectrum Disorder (ASD) mendapat perlakuan tak semestinya dari seorang terapis di salah satu rumah sakit di Kota Depok, Jawa Barat. Perlakuan kasar tersebut viral di media sosial Rabu, 15 Februari 2023.

Tampak dalam video yang pertama kali diunggah akun Instagram sayaphati, pria dewasa dengan tubuh gemuk menjepit kepala dan tangan anak tersebut menggunakan selangkangannya hingga sang anak menjerit dan meronta-ronta.

“Dibawa orang tuanya ke suatu rumah sakit di Depok untuk dilakukan terapi wicara, bukannya di terapi akan tetapi malah seperti di video,” tulis caption unggahan

Meski bocah tersebut telah menangis dan menjerit, terapis gemuk itu tampak acuh dan terus menjepit kepala sang anak sambil bermain ponsel.

Pemilik akun mengatakan bahwa kejadian tidak menyenangkan ini sudah dikonfirmasi ke pihak rumah sakit. Namun, kata mereka, sampai saat ini belum ada tindakan apapun dari manajemen rumah sakit tersebut.

“Kita tunggu tanggapan dari RS terkait, saya percaya RS tersebut pasti cepat tanggap dalam hal ini. Minimal kita menunggu permintaan maaf terapis ini ke orang tua korban. Atau permintaan maaf dari rumah sakit tersebut,” tulis akun itu lagi.