Motif Ketua RW Bongkar Kelakuan Bripka Madih Arogan dan Sering Teror Guru
- VIVA / Foe Peace
VIVA Metro – Bripka Madih yang merupakan anggota Polres Metro Jakarta Timur, mengaku diperas polisi ketika melaporkan kasus dugaan penyerobotan tanah. Kini, pengakuan itu viral di media sosial dan berbuntut panjang. Bahkan, kelakuan Bripka Madih dibongkar warga di lingkungan tempat tinggalnya.
Anggota yang sudah mengajukan pengunduran diri dari Polri itu disebut mempunyai berbagai perangai buruk. Usai mendapat simpati dari publik atas kasus yang dialaminya, Bripka Madih kini disudutkan oleh beberapa pihak. Salah satunya adalah Ketua RW 4 yang bernama Nur Asiah Syafris.
Dia mengatakan, Bripka Madih kerap membuat onar di lingkungan tempat tinggalnya. Bahkan, kelakuan Madih sering membuat warga RT 03 RW 04 Kelurahan Jatiwarna resah lantaran masalah penyerobotan tanah yang dialaminya.
"Untuk hal-hal lain, mohon maaf mungkin media tidak tahu ya tapi di warga kami, di lingkungan, kami di wilayah RW 03 Bapak Madih itu sudah sering sekali dengan sikap arogansinya dengan kesombongannya ada saja hal-hal yang dilakukan dan meresahkan warga," kata Nur saat jumpa pers di Polda Metro Jaya pada Minggu, 5 Februari 2023.
Sebelum menjabat sebagai Ketua RW, Asiah mengaku pernah menjadi Ketua RT selama empat tahun. Selama periode itu, kelakuan Bripka Madih, kata Asiah, bisa dikatakan sangat mengganggu ketenteraman warga. Salah satunya ketika pihak RT sedang rapat, Bripka Madih membakar sampah yang mengakibatkan asap menyebar ke ruang rapat.
"Salah satunya saya sudah menjadi RT selama 4 tahun kemudian saya menjadi RW ketika kami sedang rapat mohon maaf rapat dengan tim kami RW 03, tiba-tiba ditabunin karena posisinya bersebelahan dengan beliau gitu ya,” ungkapnya.
“Bapak bisa bayangin dong ya kita lagi rapat dibakarin asap. Kemudian pernah juga kami ngalamin bau yang sangat anyir tidak tahu dari mana tapi dari arah rumah beliau itu kami cium juga baunya," jelas Asiah.
Selain berbuat onar, Madih juga pernah beberapa kali meneror warga di sekitar rumahnya di kawasan Jatiwarna, Bekasi. Bahkan, seorang guru yang mengajar di sekitar rumahnya pernah menjadi korban teror Madih. Selain itu, dia juga pernah memasang setrum di tiang listrik RW 03.
"Ditambah lagi teror kepada guru-guru yang mengajar di sebelah rumah beliau, itu salah satunya, kemudian kasus, mungkin sudah lama juga, pernah beliau ini tiang listrik dikasih setrum,” papar Asiah.
“Bapak bisa tanya ke warga RW 03 dan beliau sempat waktu itu bermasalah juga dengan salah satu warga kami gara-gara masang lampu di jalan hampir dia digebukin oleh orang kalau kita nggak ngelindungi," lanjutnya.
Asiah mengatakan, pengakuan tersebut untuk meluruskan fakta sebenarnya sehingga tidak seolah-olah Bripka Madih yang terzalimi. Karena, menurut Asiah, warga merasa terganggu dengan hal-hal yang dilakukan dan sikap arogansinya.