Ketemu Bamus Betawi, Heru Sempat Singgung Forkabi Marah Marullah Dicopot dari Sekda

VIVA Metro – Keputusan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, untuk mencopot Marullah Matali dari jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, sempat mendapatkan kecaman dari Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi).

Mendapatkan protes dari Forkabi, Heru Budi disebutkan langsung berkomunikasi dengan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 6 Desember 2022. Hal itu diutarakan Ketua Bamus Suku Betawi 1982, Zainuddin atau Haji Oding.

“Ya, sempat dibahas, ‘Gimana ini Forkabi?’ Gitu dia (Heru) bilang,” kata dia saat dikonfirmasi awak media, Rabu 7 Desember 2022.

Haji Oding menyebutkan, kemarahan dari Forkabi itu merupakan hal yang wajar. Sebab, menurut dia, pihak Forkabi belum memahami alasan Heru Budi merotasi Marullah Matali dari sekda dan kini menjadi Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

“Kondisi ini kita anggap wajar, karena mungkin (Forkabi) belum begitu memahami situasi batiniyah yang ada. Nanti setelah diberikan pemahaman dan penjelasan, saya kira mereka (Forkabi) akan mengerti,” jelasnya.

Lebih lanjut, Haji Oding menjelaskan pihaknya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada Forkabi, agar bisa mengurangi kesalahpahaman antar pihak.

“Nanti mereka (Forkabi) akan diberikan pengertian dan pemahaman secara lengkap bahwa ini kan ada semacam riak-riak ketersinggungan orang Betawi terhadap pemindahan posisi bang Marullah,” tandas dia.

Diberitakan sebelumnya, Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta yang juga merupakan Ketua Umum Forkabi Abdul Ghoni, menyoroti pencopotan Marullah Matali dari jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta oleh Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono. 

Abdul Ghoni menilai, keputusan yang diambil oleh Heru Budi itu membuat warga Betawi kecewa. Heru Budi bahkan dinilai tidak memiliki etika dalam mencopot Marullah Matali dari posisi Sekda DKI.

“Saya sebagai putra Betawi dan juga Ketua Umum Forkabi kecewa sama Heru. Heru tidak boleh semena-mena. Harus ada etika, saya tersingging,” kata Ghoni  dalam keterangannya yang diterima pada Senin 5 Desember 2022.