Kamaruddin Singgung Sosok Si Cantik 'Piala Bergilir', Diduga Jadi Sebab Brigadir J Tewas
- ANTARA/Tuyani
VIVA Metro – Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sering muncul dengan berbagai informasi yang mengejutkan. Tekini, Kamaruddin mengungkap sosok ‘si Cantik’ dan wanita yang dia sebut sebagai piala bergilir.
Sebelumnya, dia juga mengungkapkan sosok informan yang membongkar kebobrokan dari mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo. Kamaruddin dengan terang mengatakan bila informannya tersebut adalah seorang intelijen lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 87.
Dari keterangan informan tersebut, sosok perempuan menangis yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di jalan Bangka disebut sebagai piala bergilir. Salah satu dari wanita piala bergilir itu, menurut Kamaruddin, merupakan sosok perempuan yang disampaikan Bharada E.
“Kemudian itulah, yang masuk sampai ke rumah Bangka itu dan di sana juga ‘si cantik’ itu juga ada yang menangis” kata Kamaruddin Simanjuntak seperti dikutip dari kanal Youtube Metrotvnews pada Selasa 6 Desember 2022.
“Salah satu, salah satunya itu adalah piala bergilir, yang wanita coklat itu, satu lagi yang nangis di rumah Bangka. (Wanitanya) ada lebih dari satu, (salah) satu itu yang berseragam coklat, yang disebut piala bergilir,” lanjutnya.
Lebih lanjut, pengacara kondang tersebut juga menghubungkan sosok ‘si Cantik’ itu dengan dugaan perselingkuhan Ferdy Sambo atas Putri Candrawathi. Brigadir J diduga mengetahui kelakuan sang atasan hingga akhirnya dihabisi.
“PC ini kan sering mengajak ajudannya salah satunya Yosua. Dianggap dia memberitahu keberadaan si wanita ini. Padahal dia kan ajudan diperintah-perintah ya jalan aja. Dari situlah dendam FS ke Yosua. Lalu terlihat dari bulan Juni sudah sering diancam,” jelas Kamaruddin.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kamaruddin ketika ditanya mengenai sosok wanita menangis berseragam cokelat yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, sebagaimana yang dikatakan Bharada E ketika bersaksi dalam persidangan Ricky Rizal dan Kuat Maruf.
Sebelumnya diberitakan, ketika memberikan kesaksian di depan Majelis Hakim, Bharada E mengatakan bahwa saat di rumah Fersy Sambo di Jalan Bangka, ada peristiwa yang mana muncul perempuan menangis dari dalam rumah tersebut. Hal ini, bermula ketika Majelis Hakim bertanya mengenai peristiwa yang membuat PC dan FS mengalami pertengaran dalam rumah tangganya.
"Pada waktu bulan Juli saya agak lupa tanggalnya saya sempat naik piket akhir Mei bersama almarhum (Brigadir Yosua) padahal almarhum ini ajudan ibu, tapi karena bang Mathius menjaga di Saguling, yang naik piket saya sama almarhum, selepas piket saya balik ke saguling," kata Richard Eliezer.
"Ada kejadian tiba-tiba ibu turun, almarhum juga turun bawa senjata langsung taro di mobil," sambungnya.
Tidak lama, Putri langsung memanggil ketiga ajudan itu, yaitu Bharada E, Brigadir J dan Mathius Marey. Lalu, kata Richard, mereka berempat masuk ke mobil dan berkeliling di kawasan Kemang. Kemudian Richard menegaskan bahwa setelah tiba Ferdy Sambo di rumah Bangka turut dalam kondisi marah, tapi Sambo tak langsung masuk ke dalam rumah.
“Pak FS kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah. Almarhum bilang Chad nanti ada Pak Eben yang datang rekannya bapak," ungkap Richard.
Kemudian, Richard mengatakan tidak mengetahui hal apapun yang terjadi di dalam rumah Jalan Bangka tersebut. Tapi, selang beberapa saat kemudian, muncul salah seorang perempuan dari dalam rumah tersebut sembari menangis.
"Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, saya bilang fon ada orang keluar itu. Ada perempuan, saya ga kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa. Saya lihat ke dalam. Perempuan itu bilang mencari driver dia, saya lari ke samping saya panggil drivernya, perempuan itu naik baru pulang," jelasnya.