Pria Meninggal Dunia di JPO Gedung DPR, Ditasnya Ditemukan Obat Sesak Nafas

Ilustrasi/Mayat
Sumber :
  • U-Report

VIVA Metro – Seorang pria ditemukan dalam kondisi tewas tepat di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Gatot Subroto depan Gedung DPR/MPR arah Slipi, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Penemuan pria dalam kondisi tewas itupun sempat viral melalui sebuah unggahan akun instagram @merekamjakarta. Dalam video tersebut bernarasikan bahwa pria itu ditemukan tewas pada Minggu dini hari, 4 Desember 2022 sekira pukul 00.15 WIB.

Dalam video tersebut pun tampak sejumlah obat-obatan ditemukan bersama dengan pria tersebut. Pria berbadan gempal tersebut ditemukan tewas dengan mengenakan kaos berwarna coklat dan bercelana hitam panjang.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin.

Photo :
  • VIVA/Sherly (Tangerang)

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin membenarkan adanya penemuan jenazah tersebut. Ia pun mengatakan bahwa korban berinisial SS (54).

“Iya betul (ditemukan mayat) tepatnya di tangga di depan DPR,” ujar Komarudin saat dikonfirmasi wartawan, Minggu 4 Desember 2022.

Kata Komarudin, kejadian penemuan mayat itu, berawal dari laporan warga tentang adanya seorang pria yang tertidur di JPO di depan gedung DPR. 

Lantas, petugas Kepolisian yang saat itu tengah bertugas akhirnya langsung mengecek kebenaran informasi yang didapatkannya.

“Kemudian didatangi oleh petugas. kemudian diperiksa nadinya, memang sudah tidak ada nadinya dan dugaan awal, korban telah meninggal dunia,” kata dia.

Kemudian berdasarkan penjelasan awal, korban diduga meninggal dunia karena sakit. Hal itu dikatakannya, karena ditemukan obat-obatan di dalam tasnya.

“Iya (Diduga sakit) karena di dalam tasnya, ditemukan obat-obatan diantaranya obat pernapasan, sesak napas itu. Jadi korban baru hari itu, masih baru (meninggal dunianya)” ucap Komarudin.

Kekinian, korban telah di bawa ke Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Guna dilakukan tindakan lebih lanjut. “Semalam kita bawa ke RSCM, dari identitas kita hubungi keluarganya,” tutur Komarudin.