Polisi Belum Temukan Fakta Sekeluarga Tewas di Kalideres Anut Sekte Apokaliptik
- dok Polda Metro Jaya
VIVA Metro – Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya angkat bicara soal dugaan satu keluarga tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat, mengikuti sekte apokaliptik. Polisi mengaku belum menemukan hal semacam itu dalam penyelidikan yang dilakukan.
"Belum bisa disampaikan, baru bisa disampaikan bahwa kami tidak menemukan adanya penyebab utamanya karena mati kelaparan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan kepada wartawan, Rabu 16 November 2022.
Zulpan tidak merinci soal temuan buku ajaran beberapa agama di sana. Apakah ada kaitannya dengan sekte apokaliptik atau tidak. Temuan-temuan penyidik di lapangan masih terus didalami. Hal itu tidak lain guna membantu mengungkap penyebab kematian mereka.
"Temuan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) oleh penyidik nanti dengan bukti-bukti yang ditemukan kan ada tulisan dan sebagainya, petunjuk dalam hal ini nanti, kami akan gelar untuk menentukan penyebabnya itu apa," katanya.
Untuk diketahui, polisi mengamankan sejumlah barang bukti baru terkait kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Kanit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy mengatakan barang bukti yang disita ialah sejumlah buku. Ia menegaskan, buku yang disita tidak berkaitan dengan ajaran kepercayaan tertentu.
"Buku-buku ada (diamankan), tapi tidak ada sekte-sekte. Bukan sekte, hanya buku biasa, kami masih pelajari," ujar Avrilendy saat dihubungi wartawan, Senin, 14 November 2022.
Paham Apokaliptik
Adapun Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Eliasta Meliala, mengatakan adanya satu keluarga ini diduga menganut paham apokaliptik.
Dia menjelaskan kejadian ini hampir sama dengan kematian massal pengikut sekte Peoples Temple pimpinan Jim Jones di Guyana, Amerika Selatan, pada 1978.
"Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut," kata Adrianus.
Penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, gegerkan warga Kalideres Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022.
Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.
Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada 4 orang itu.
Hasil autopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu. Dalam proses autosi juga diketahui tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.