Polda Metro Duga Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Bukan karena Kelaparan

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Metro - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menyampaikan kematian satu keluarga yang mengering di kawasan Kalideres, Jakarta Barat diduga bukan karena kelaparan. Meski demikian, dugaan ini masih perlu didalami.

"Iya dalam arti bukan kelaparan terus mati. Tapi, ini masih kami dalami lebih lanjut lagi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan kepada wartawan, Selasa 15 November 2022.

Zulpan mengatakan, berdasar bukti-bukti yang ada sejauh ini, kelaparan nampaknya bukanlah faktor utama kematian satu keluarga tersebut. Kata Zulpan, perlu kehati-hatian dalam kasus ini. Maka itu, Polda Metro Jaya tidak mau buru-buru menyimpulkan.

"Jadi, memang memerlukan kehati-hatian. Jadi, belum bisa disampaikan dulu ya.Tapi ya kemungkinannya memang ya tidak mengarah mati karena kelaparan begitu ya," katanya.

Garis polisi di rumah keluarga yang tewas misterius di Kalideres

Photo :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

Tewasnya satu keluarga ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Polisi awalnya menduga kematian satu keluarga tersebut karena kelaparan.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan merujuk hasil keterangan dokter di RS Polri, keluarga itu meninggal diduga karena kelaparan selama tiga pekan. Adapun anggota keluarga yang tewas bernama, Rudianto (71), Margaret (58), Dian (40) dan Budianto (69). 

"Diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil," kata Pasma kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat 11 November.

Garis polisi

Photo :
  • U-Report

Penemuan empat jasad satu keluarga itu membuat geger publik pada Kamis 10 November 2022. Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan kepastian penyebab tewasnya keempat orang itu. 

Meski demikian, dari hasil autopsi, tak ada tanda kekerasan pada 4 orang itu.

Hasil autopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu. 

Dalam proses autopsi juga diketahui tak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.