Pohon Besar di Balai Kota DKI Tumbang, Timpa Orang dan Motor
- VIVA/Andrew Tito
VIVA Metro - Sebuah pohon yang ada didalam di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, tiba-tiba saja tumbang, Kamis, 10 November 2022, sore. Pohon yang tumbang berada di sebelah pintu masuk Balai Kota DKI.
Pohon Cukup Besar
Hal tersebut dibenarkan oleh petugas piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Hasanudin. Ia mengatakan bahwa pohon tersebut cukup besar, berdiameter kurang lebih dua meter.
"Diameter pohon kurang lebih dua meteran," kata dia kepada wartawan, Kamis 10 November 2022.
20 Personel Diturunkan
Kejadiannya terjadi kurang lebih sekitar pukul 16.30 WIB. Sebanyak empat unit mobil pemadam diturunkan ke lokasi guna penanganan. Sedikitnya ada 20 personel yang diterjunkan.
Evakuasi Masih Berlangsung
Dalam kejadian ini, pohon menimpa kendaraan bermotor dan orang yang ada di bawahnya. Proses evakuasi masih berlangsung.
Petugas damkar yang ke lokasi memotong pohon yang tumbang ini. Hal itu agar evakuasi mudah dilakukan. Dia mengaku belum tahu penyebab tumbangnya pohon ini.
"Anggota ke lokasi melakukan pemotongan," kata dia.
Cuaca Ekstrem di DKI Jakarta
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengingatkan bahwa wilayah di Ibu Kota akan mengalami cuaca ekstrem hingga tahun depan. Isnawa mengungkapkan potensi cuaca ekstrem itu akan berlangsung pada Januari hingga Februari 2023.
“Dan memang sampai Januari-Februari 2023 potensinya besar, karena ada gejala La Nina. Kemudian ada cuaca ekstrem curah hujan di atas rata-rata,” kata Isnawa saat dihubungi awak media, Senin, 7 November 2022.
Dengan adanya informasi mengenai cuaca ekstrem tersebut, muncul wacana imbauan untuk melakukan pekerjaan dari rumah oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Imbauan itu bisa dilakukan saat Jakarta diguyur hujan dengan instensitas sedang hingga lebat.
Kendati demikian, Isnawa menyebutkan imbauan itu dikembalikan lagi kepada pemilik perusahaan. “Kalau menurut saya, memang belum ada ketentuan tertulis ya (terkait WFH). Tetapi kalau saya menyikapinya, yang tahu WFH apa enggak kan pemilik-pemilik gedung kantor, pimpinan perusahaan,” katanya.
Isnawa juga menjelaskan terkait adanya wacana WFH tersebut. Menurutnya, saat Jakarta diguyur hujan lebat, akan terjadi kemacetan.
“Orang berjam-jam nggak bisa pulang, apalagi kalau ada genangan banjir di mana-mana dan banyak pohon tumbang,” tuturnya. Lebih lanjut, menurutnya wacana WFH itu dapat dijadikan sebagai imbauan saja karena sampai saat ini belum ada aturan tertulis yang dikeluarkan Heru Budi terkait wacana tersebut.
“Nah mungkin salah satunya imbauan saja sifatnya. Kalau ada peringatan cuaca ekstrem dari BPBD atau BMKG, WFH hanya sebagai imbauan,” katanya.
“Sifatnya imbauan. Aturan tertuliskan belum dikeluarin sama Pak Pj Gubernur. Beliau menyampaikan secara lisan," lanjutnya.