PWNU DKI Minta Seluruh Pihak Dukung Penanggulangan Banjir di Jakarta
- Istimewa
VIVA Metro – Ketua PWNU DKI Jakarta Samsul Ma’arif menyebutkan penataan kota yang dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono harus didukung oleh semua pihak. Adapun penataan kota yang dimaksud salah satunya adalah penanggulangan banjir.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam acara Rontable Discussion dengan tema 'Musim Hujan dan Keselamatan Warga' yang digelar oleh Koordinatariat Wartawan Balaikota-DPRD DKI di Ballroom Novotel, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Oktober 2022.
"Tidak hanya dukungan dari pihak swasta, akademisi dan media saja, tetapi penataan kota juga harus melibatkan komunitas, salah satunya organisasi masyarakat (ormas) atau lembaga keagamaan," kata Samsul.
Samsul menyampaikan, musibah di Ibu Kota ditinjau dari sudut pandang religi, terlihat minimnya peran tokoh agama, termasuk pemahaman keagamaan di masyarakat yang masih kurang.
Menurutnya, jika merujuk pada materi ceramah di majelis taklim maupun di tempat kerja, kata dia, mayoritas membahas soal aspek sosial, ibadah, hingga menyinggung aspek politik.
“Mungkin di Jakarta kadang-kadang aspek politiknya yang lebih kencang, tetapi belum merata bagaimana memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat, misalnya bahaya orang yang tidak mengolah air secara benar,” ujarnya.
Sebagai contoh, pengelolaan air yang harusnya ditangani pemerintah. Namun faktanya banyak sekelompok masyarakat justru memanfaatkan air tanah dengan cara membeli mesin sendiri, sehingga berpotensi pada penurunan muka tanah atau land subsidence.
“Banyak pengamat yang memprediksi bahwa Jakarta itu 30 tahun atau 50 tahun yang akan datang bakal tenggelam. Itu artinya, bukan hanya sekadar omongan yang biasa saja, tapi ini harus ditanggapi para pemimpin di Jakarta,” ujarnya.
Sehingga, menurutnya, air harus dikelola oleh pemerintah termasuk juga tokoh-tokoh agama sebagai penguat agar sejumlah pihak tak seenaknya mengambil air tanah. “Kalau itu dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan 50 tahun yang akan datang Jakarta bakal tenggelam,” katanya.