Kasus Tembok MTsN 19 Roboh, Polisi Periksa 5 Orang Saksi

Tembok MTsN 19 Pondok Labu roboh akibat diterjang banjir
Sumber :
  • Damkar DKI

VIVA Metro – Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi terkait kasus tembok roboh di sekolah MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Dari kelima saksi tersebut, di antaranya Kepala Sekolah MTsN 19 itu.

"Hari Senin kemarin sudah dilakukan pemeriksaan tambahan terhadap tiga orang, dari kepala sekolah, ada guru, dan satu OB (office boy)," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy Idrus saat dikonfirmasi, Jumat, 21 Oktober 2022.

Dalam kasus tersebut, polisi sebelumnya telah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang penjaga sekolah. "Sebelumnya kan dua penjaga sekolah, jadi totalnya lima (saksi)," kata dia.

TKP tembok pembatas roboh di MTsN 19 Pondok Labu, Jaksel.

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

Polisi kini telah menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan terkait kasus tembok roboh di MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan yang mengakibatkan tiga siswa tewas dan tiga orang luka. "Iya (naik) penyidikan," ujar Irwandhy.

Saat ini Irwandhy masih menunggu hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. "Untuk sementara kami masih menunggu hasil dari labotorium," katanya.

Diketahui, tembok pembatas sekolah tersebut roboh pada Kamis, 6 Oktober 2022 usai diguyur hujan deras yang mengakibatkan jalan di belakang sekolah itu mengalami banjir.

Tembok MTsN Pondok Labu roboh akibat diterjang banjir

Photo :
  • Damkar DKI

Akibat kejadian tersebut, tiga orang tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka karena tertimpa tembok roboh.

Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri mengamankan puing tembok Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan yang roboh usai diterjang banjir.

Kepala Urusan Laka Bakar Puslabfor Polri Kompol Heribertus mengatakan, pihaknya mendatangi lokasi untuk melakukan tempat kejadian perkara (TKP). 

"Di sini kami olah TKP awal dan untuk menguji konstruksi dinding, dari lokasi TKP. Jadi kita membawa juga beberapa sampel untuk diuji lagi lebih dalam di lab kami di Puslabfor," kata Heribertus, Sabtu, 8 Oktober 2022. 

Heribertus menuturkan, untuk mengetahui hasilnya akan diselidiki lebih lanjut agar dapat disimpulkan penyebab robohnya tembok, yang merenggut tiga nyawa siswa.