Meja Pengaduan Dibuka, Warga Keluhkan Tanah Diserobot Sampai Banjir

Meja Pengaduan di Balai Kota DKI Jakarta Didatangi Warga
Sumber :
  • VIVA/ Riyan Rizki Roshali

VIVA Metro – Warga Jakarta mulai berdatangan ke Balai Kota, setelah Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, mulai mengaktifkan lagi meja pengaduan di Balai Kota. Meja pengaduan ini diaktifkan pertama kali era Joko Widodo dilanjutkan era Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok, saat menjabat Gubernur.

Selasa 18 Oktober 2022 ini, adalah hari pertama meja pengaduan dibuka. Warga pun berdatangan untuk menyampaikan aduannya ke posko yang sudah disiapkan.

Seperti Lidia, warga Jakarta Timur yang mendatangi meja pengaduan di Balai Kota mengatakan, ia datang mengadukan bahwa tanah yang dimilikinya diserobot oleh perusahaan.

“Pada hari ini, saya mengadukan tanah saya yang diserobot dan dipasangi pagar pada malam hari oleh PT Hasanah Damai Putra,” katanya kepada wartawan di Balai Kota.

Lidia mengaku bahwa dirinya baru pertama kali mendatangi posko pengaduan yang ada di Balai Kota. Selain itu, ia mengatakan pada saat proses pengaduan, dirinya dijanjikan akan dilakukannya mediasi untuk menyelesaikan masalahnya.

“Baru pertama kali ini saya melapor. Tadi dijanjiin akan dilakukannya mediasi di kantor Wali Kota Jakarta Timur,” katanya.

Warga lainnya yakni Retno, yang datang ke meja pengaduan. Dia adalah warga asal Pulo Raya, Kelurahan Petogongan, Jakarta Selatan. Dia melaporkan keluhan yang ia rasakan. Ia menjelaskan kedatangannya ke posko pengaduan untuk melaporkan tentang banjir.

“Jadi rumah saya dan di lingkungan, tapi khususnya di rumah saya sejak 1993 itu banjir. Kemudian sering banjir, saya pikir udah hopeless ya, mungkin ini nggak mungkin nggak banjir,” katanya.

“Tapi 2013 sampai 1 Januari 2020 tiba-tiba itu tidak banjir sama sekali, jadi 7 tahun kami nggak banjir, baru 1 Januari 2020. Jadi, makanya saya berpikir kok bisa ya 7 tahun kami bebas banjir jadi saya pikir nothing is impossible,” sambungnya.

Ia pun mengatakan meski ada posko pengaduan seperti JAKI, ia lebih memilih untuk melaporkannya secara langsung ke Balai Kota. 

“Iya, saya pikir ya itu saya memanfaatkan kesempatan baik ini untuk mengadukan,” pungkasnya.