Anak Meninggal di Tol, Jamintel: Mohon Dimaafkan Kesalahannya
- istimewa
VIVA Metro – Salah seorang korban tewas dalam kecelakaan beruntun di Tol Pemalang-Pejagan, Brebes, adalah M Singgih Adika (19) yang merupakan anak dari Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Amir Yanto.
Hingga kini pihak keluarga Amir juga telah melakukan prosesi pemakaman anaknya di TPU Pondok Rangon Jakarta Timur, Amir menyatakan banyak ucapan terima kasih kepada para pelayat yang datang dan mendoakan anaknya yang dalam proses pemakaman.
"Pada kesempatan ini sebagai ayah dari almarhum ananda Muhammad Singgih Adika mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu sekalian yang telah berkenan takziah dan mengantarkan jenazah ke kubur ini, sudah mendoakan," ujar Amir dalam prosesi pemakaman, di TPU Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Senin 19 September 2022.
Selain mendoakan anaknya sendiri yang telah meninggal dunia, Amir juga doakan untuk para pelayat dan juga kerabat hingga teman teman anaknya yang hadir di pemakaman, Amir memohon kepada semua pihak untuk memaafkan kemaslahatan anaknya semasa hidupnya.
"Kami mohon maaf saya tidak bisa memberikan apa-apa. Saya juga mendoakan semoga bapak/ibu diberikan kesehatan. Dan mohon dimaafkan kesalahannya," ujarnya.
Suanana kesedihan dan duka sangat kental mengantarkan jenazah anak Jamintel tersebut hingga ke tempat peristirahatan terakhirnya, salawat dari para pelayat pun terus dilantunkan hingga prosesi pemakaman selesai.
Kronologi
Diketahui kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Pemalang-Pejagan, Brebes menewaskan satu orang bernama M Singgih Adika.
Adika sendiri adalah anak dari Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Amir Yanto. Berdasarkan dokumen kependudukan yang ditemukan di kendaraan, korban diketahui bernama M Singgih Adika.
Penanggung Jawab Jasa Raharja Samsat Tanjung Brebes, Yudho Tigo P mengungkap korban merupakan warga asal Jakarta Selatan yang diketahui berdasarkan data SIM dan KTP yang berangkutan di temukan petugas di lokasi kejadian.
"Namanya Singgih dia penumpang mobil Civic. Kita tahu dari KTP dan SIM yang ditemukan di mobil Civic," ujarnya.