Alasan Gubernur Anies Pangkas Target Rumah DP 0 Jadi 10 Ribu Unit
- FB Anies Baswedan
VIVA Metro – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjelaskan alasannya yang masih belum bisa merampungkan pembangunan hunian dengan down payment (DP) sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Lewat Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Sarjoko menyebutkan bahwa karena adanya Pandemi Covid-19 menjadi alasan terkait belum rampungnya hunian DP 0 Rupiah.
"Ya teman-teman tau sendiri, kebetulan kita ada musibah Covid-19, semua ekonomi terpuruk dan sektor properti pun jatuh. Tidak hanya hunian DP 0 Rupiah, semua properti juga jatuhkan," kata Sarjoko kepada wartawan, 8 September 2022.
Karena adanya pandemi itu pun membuat Pemprov DKI memangkas target pembangunan dari yang targetnya 232.214 unit menjadi 10.460 unit dalam usulan perubahan RPJMD kepada DPRD DKI Jakarta.
"Ini kan masih dalam proses. Kita belum ada keputusan final terkait target RPJMD. Kita usulan di dalam RPJMD untuk penyediaan DP 0 Rupiah kurang lebih 10 ribu sekian," tuturnya.
Sebagai informasi, RPJMD 2017-2022 pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menargetkan untuk membangun unit hunian sebanyak 232.214 dengan sistem DP 0 Rupiah.
Akan tetapi, sampai saat ini hunian tersebut baru tersedia sebanyak 2.332 unit di Jakarta, padahal sebentar lagi masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI akan berakhir pada 16 Oktober mendatang.
Pun Sarjoko menambahkan bahwa setelah pengusulan pemangkasan target hunian DP 0 Rupiah, Pemprov DKI bekerja sama dengan pihak swasta untuk bertanggung jawab dalam menyediakan 10.460 hunian bagi warga Jakarta.
"Sekarang ini kami kan sudah mencoba mengoptimalkan, memang semuanya tidak menjadi tanggung jawab Pemprov sendiri, tetapi bagaimana peran swasta mengambil peran di situ. Kita harapkan pasar juga mengambil peran untuk menyediakan hunian DP 0 Rupiah ini,” ucapnya.
Adapun rincian dari 2.332 unit itu sebagai berikut, 780 unit di Menara Samawa Pondok Kelapa, 38 unit di Bandar Kemayoran, dan 166 unit di Sentraland Cengkareng. Kemudian, 480 unit di Menara Nuansa Pondok Kelapa dan 868 unit di Menara Kanaya Nuansa Cilangkap.